Setelah buku selesai dicetak, maka proses berikutnya adalah memasarkan buku. Anda bisa memasarkan sendiri, atau melibatkan tim untuk ikut memasarkan. Cara dan model pemasaran buku akan dibahas tersendiri di bagian belakang nanti.
- Alternatif Kedua : Lakukan Penerbitan Indie
Yang dimaksud dengan metode penerbitan indie ---singkatan dari independent--- adalah, penulis menggunakan jasa penerbit indie untuk menerbitkan bukunya. Penerbit indie bisa menerbitkan buku dalam jumlah berapapun sesuai keinginan penulis, namun dirinya adalah lembaga penerbitan buku yang berizin. Dalam metode ini ada tiga pihak yang terlibat, yaitu pihak penulis, pihak percetakan dan pihak penerbit indie.
Model penerbitan indie sendiri ada dua macam, pertama adalah self finance indie label. Artinya penulis membayar sendiri biaya edit, setting, layout, cetak, dan lain-lain. Penerbit indie hanya membantu menerbitkan buku, dengan memasang logo penerbitannya, beserta ISBN. Yang kedua adalah non-self finance, di mana pihak penerbit indie membiayai semua biaya dari awal sampai akhir, hingga terbitnya buku. Di buku anda ---selain tercantum nama anda sebagai penulis--- juga tercantum nama dan logo penerbit indie beserta ISBN. Kedua model ini tentu memiliki konsekuensi yang berbeda dalam perjanjian kerja sama dengan pihak penerbit indie.
Metode penerbitan indie ini lebih keren dan lebih bertanggung jawab di mata publik dibanding self publishing, karena ada nama penerbit yang terpasang di cover buku. Menjadikan buku layak dijual secara lebih luas, karena memiliki kredibilitas legal formal; walaupun tidak setara dengan penerbit mayor.
Jika memilih untuk menerbitkan buku anda secara indie, maka perhatikan beberapa hal berikut ini.
- Lakukan Sendiri atau Mencari Tim Teknis
Sama seperti dalam metode self publishing, anda memilih melakukan semua hal teknis sendiri, atau melibatkan pihak lain sebagai tim teknis. Keduanya memiliki resiko masing-masing yang harus anda hadapi. Jika ingin keuntungannya maksimal untuk anda, maka memilih mengerjakan sendiri membuat semua keuntungan akan kembali kepada anda. Konsekuensinya, anda benar-benar harus bersedia mengeluarkan waktu, tenaga dan kesungguhan untuk mengerjakan hal-hal teknis, yang mungkin saja bukan keahlian anda.
Jika anda ingin berbagi tugas, maka anda bisa membentuk tim teknis atau menggunakan jasa pihak lain yang mengurus teknis pembuatan buku. Tentu ada biaya yang harus dialokasikan untuk tim teknis ini.
- Mencari Penerbit Indie
Berikutnya, cari informasi penerbit indie yang terpercaya, dan sekaligus tentukan sistem kerjasamanya. Apakah menggunakan sistem self financeatau non-self finance. Keduanya memiliki konsekuensi tersendiri. Ada banyak penerbit indie di zaman sekarang, tidak seperti zaman dulu yang hanya mengenal jenis penerbit mayor. Ini yang sejak awal saya sampaikan, bahwa membuat sebuah buku itu mudah dan simpel di zaman sekarang. Karena ada banyak penerbit indie bermunculan.
- Pasarkan Sendiri atau Dengan Tim
Setelah buku selesai diterbitkan oleh penerbit indie, tugas anda adalah memasarkan sendiri buku anda, atau anda pasarkan bersama dengan tim. Cara-cara pemasaran kita bahas di bagian akhir tulisan ini.
- Alternatif Ketiga : Tawarkan ke Penerbit Mayor
Inilah model penerbitan buku yang paling konvensional dan dikenal sajak zaman dulu. Yang dimaksud dengan penerbit mayor adalah industri penerbitan buku yang bermodal besar. Sudah memiliki izin resmi, reputasi dan jaringan pemasaran yang luas. Penulis menawarkan naskah ke penerbit mayor, jika naskah diterima ditindaklanjuti dengan penandatangan kontrak penerbitan. Dalam penerbitan mayor, biasanya naskah akan dilakukan editing, semua proses setting, layout, cover, ISBN dan lain-lain sepenuhnya diurus pihak penerbit. Semua biaya penerbitan hingga pemasaran ditanggung pihak penerbit. Penulis hanya menyetor naskah dan menerima royalti atau sistem beli putus.
Jika memilih untuk menerbitkan buku anda ke pihak penerbit mayor, maka beberapa hal ini perlu anda perhatikan.
- Membuat Proposal Penawaran untuk Penerbit