Kasih sayang mereka demikian mendalam, tidak lagi terbatas pada romantisme kata-kata dan pelukan atau cium mesra. Dengan perasaan rahmah ini membuat suami istri bisa menikmati kebahagiaan dan kebersamaan hingga usia tua. Kontak fisik sudah tidak dominan, namun lebih dominan saling mengerti, saling memahami, saling menghormati dan saling memberi yang terbaik untuk pasangan.
Puisi Sapardi Djoko Damono “Aku Ingin” berikut ini, bisa mewakili penjelasan rasa rahmah yang muncul pada pasangan suami istri. Gambaran cinta dan kasih sayang pada pasangan yang sudah lanjut usia. Mereka berbahagia menikmati kebersamaan hingga usia senja.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada
Dengan rahmah inilah pasangan suami istri tetap bisa berada dalam suasana bahagia sepanjang masa. Ini merupakan karunia Allah yang luar biasa indahnya dalam kehidupan keluarga. Mawaddah hanya bisa dinikmati secara optimal pada usia muda atau pengantin baru. Namun rahmah bisa dinikmati oleh siapa saja, pada usia berapa saja.
5. Amanah
Suami istri terikat oleh prinsip amanah yaitu tanggung jawab dan saling percaya. Hal ini karena ada mas’uliyah atau tanggung jawab yang melekat pada mereka berdua. Mas’uliyah menghajatkan sifat amanah. Ada peran dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh suami dan istri sejak mengucapkan ijab qabul. Mereka tidak boleh berlaku sewenang-wenang terhadap pasangan, karena ikatan akad nikah adalah amanah yang harus dijaga dan dipertahankan.
Istri adalah amanah bagi suami untuk dijaga dan dipenuhi haknya. Suami adalah amanah bagi istri untuk dijaga dan dipenuhi haknya. Dimensi penunaian amanah ini adalah dunia akhirat. Di dunia, apabila amanah tidak ternunaikan, akan menyebabkan kezaliman. Sementara itu Allah akan meminta pertangungjawaban atas penunaian amanah tersebut di akhirat kelak.
Perasaan tanggung jawab ini menjadi ikatan yang kokoh agar suami dan istri tidak saling mengkhianati. Mereka akan berlaku sebaik-baiknya terhadap pasangan karena menyadari bahwa ada mas’uliyah yang harus mereka tunaikan dengan sepenuh amanah. Nabi Saw bersabda, “Kullukum ra-in wa kullukum mas-ulun ‘an ra-iyyatih”. Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.
Suami tidak boleh zalim terhadap istri dan anak-anak, demikian pula istri tidak boleh zalim terhadap suami dan anak-anak. Kezaliman akan melahirkan penderitaan serta kesengsaraan. Suami da istri harus menjaga amanah sebaik-baiknya, dan ditunaikan dengan sepenuh perasaan tanggung jawab.
6. Ghayah