Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Maha Samara Gita: Delapan Pengikat Suami Istri

1 Desember 2015   07:07 Diperbarui: 1 Desember 2015   16:06 8175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan suami membuat isteri tenang dan tenteram, demikian pula keberadaan istri membuat suami tenang dan tenteram. Nabi Saw mengarahkan para pemuda yang sudah mampu untuk segera menikah, karena dengan menikah inilah berbagai gejolak syahwat bisa dikendalikan dan disalurkan secara benar. Dengan demikian jiwa menjadi tenang dan tenteram. Inilah ikatan sakinah, dimana suami dan istri saling memerlukan untuk memberikan dan mendapatkan ketenteraman dari pasangannya.

Wahai para pemuda, barangsiapa telah mampu di antara kalian hendaklah melaksanakan pernikahan, karena ia dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan (kehormatan). Barangsiapa tidak mampu hendaklah berpuasa, karena ia menjadi benteng perlindungan”  (Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).

3. Mawaddah

Suami dan istri juga terikat oleh mawaddah, yaitu gairah cinta membara. Cinta yang menggebu-gebu dan berkobar-kobar kepada pasangan. Cinta ini bercorak sangat fisik. Interaksi dan kontak fisik yang sangat intim, yang hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah.

Mawaddah adalah cinta yang tanpa batas dan tanpa jarak. Hanya bisa didapatkan oleh pasangan yang telah menikah secara sah. Mereka bisa saling menikmati tubuh pasangan sebagai sebuah fasilitas yang Allah berikan untuk bersenang-senang dan mendapatkan kebahagiaan. Tiada perasaan yang lebih kuat dibandingkan ketertarikan terhadap pasangan jenis, sebagaimana firmanNya:

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang” (QS. Ali Imran: 14).

Nabi Saw bersabda:

Tidak ada yang bisa dilihat [lebih indah] oleh orang-orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan” (Hadits Riwayat Al Hakim, disahihkan dengan syarat-syarat Muslim).

Rata-rata gambaran mawaddah ini muncul pada pasangan muda. Ekspresi cinta mereka demikian menggelora, seakan tidak mau terpisahkan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya jika menikah pada usia muda, akan lebih optimal dalam menikmati keindahan dan kebahagiaan bersama pasangan.

4. Rahmah

Suami istri terikat oleh rahmah, yaitu perasaan kasih sayang yang mendalam. Kasih sayang yang dewasa dan tidak lagi bercorak fisik. Bukan luapan rasa yang menggelora dan menggebu-gebu. Bahkan tampak seperti mengendap. Mereka sudah berada dalam kondisi kesejiwaan, bahkan tidak lagi mampu menyebutkan atas alasan apa mereka saling mencinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun