Mohon tunggu...
Syam ibnu Ram
Syam ibnu Ram Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

Pegiat Keayahan (https://www.ayahkeren.com/search/label/Kolom%20Ayah?&max-results=6)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menengok Militansi Para Junior di KPP Pratama Tanjung Redeb

30 November 2018   09:31 Diperbarui: 30 November 2018   09:52 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bang Ricky dan Bang Irwan memeriksa cool box (dok. Pribadi)
Bang Ricky dan Bang Irwan memeriksa cool box (dok. Pribadi)
Memasuki hari ke dua, kami melanjutkan pekerjaan yang tersisa tempo hari. Di hari kedua kami berboncengan motor. Dalam suasana terik Kota Berau yang memuncak kami menyusuri jalan-jalan di kota yang terkenal sangat panas ini. Ya kota ini dikenal memiliki dua matahari, satu dari atas satu dari dalam bumi. 

Suhu dari dalam bumi tak kalah panasnya, maklum Kota Berau ini berdiri di atas hamparan batu bara. Panasnya matahari berpadu dengan panasnya batu bara membuat Kota Berau seperti dipanggang saja layaknya.

Terik kota Berau membuat saya tidak kuat untuk melanjutkan pekerjaan lapangan. Tepat tengah hari kami memutuskan untuk istirahat dan kembali ke Pos Pajak Berau. Kami butuh istirahat untuk mengembalikan stamina.

Menjelang jam dua, tim sudah bersiap akan turun ke lapangan lagi. Suasana sangat terik. Memandang ke luar kaki saya lemas, berat rasanya untuk melangkah, panas bangeettt . . . Akhirnya saya pamit tidak ikut turun. Saya tidak tahan dengan cuaca terik. Akhirnya berangkatlah mereka berdua Mas Wahid dan Bang Ricky ke lapangan masih dengan semangat empat lima. Hidup Mas Wahid ! Hidup bang Ricky !

Lama saya menunggu di pos, anak-anak tak jua kembali. Ada apa dengan mereka ? Pukul lima sudah lewat mereka masih juga belum balik ke pos. Menjelang maghrib mereka baru muncul, dengan wajah yang nampak kusut karena kecapean, namun senyumnya tetap merekah. Ada aura kepuasan di wajah mereka. 

Ada apa ini senyumnya kok cerah mereka, merah merona ? Rupanya mereka hari ini mendapatkan hasil pekerjaan yang cukup banyak. Bahkan targetnya sudah tercapai, jadi besok kita cukup di kantor membenahi berkas hasil lapangan. Jadi tidak perlu berpanas-panas lagi. Ooo ... begitu ... pantas senyumnya cerah merekah. Tepuk tangan dong untuk Mas Wahid dan Bang Ricky, calon-calon pemimpin masa depan . . .  

Selamat berjuang, kalian adalah pahlawan APBN ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun