Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Kamar 313

3 April 2016   21:03 Diperbarui: 3 April 2016   21:37 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sebelum kamu dimusnahkan, sebaiknya kamu segera bertobat, Dinda. Tebuslah dosamu dengan bertapa di puncak Gunung Bromo bersamaku."

"Tidak!"

Tiba-tiba selarik cahaya merah keluar dari tubuhku, dan membungkus tubuh Surti. Tak kuasa, tubuh Surti berguling-guling memporak-porandakan isi kamar. Setelah itu aku tak ingat lagi apa yang terjadi selanjutnya.

Ketika aku sadar, banyak orang di sekelilingku. Tini ada di antara mereka. Mengetahui aku tersadar, Tini lekas membantuku.

"Apa yang terjadi, Di?"

"Entahlah..., seperti mimpi, Tin. Surti gimana?"

"Pingsan juga, masih belum sadar."

"Masih hidup? Syukurlah...."

Ketika aku teringat cicin yang kupakai tadi, tanpa sadar aku melihat jari tenggah tangan kananku. Cincin itu sudah tidak ada. Kemudian aku mencoba merogoh kantong celanaku, berharap kotaknya masih ada, tapi lenyap juga.

Semenjak itu, tidak pernah terjadi keanehan lagi di kamar 313. Bahkan belakangan aku dengar, kamar itu menjadi kamar favorit pengunjung.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun