Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Kamar 313

3 April 2016   21:03 Diperbarui: 3 April 2016   21:37 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Harusnya kau pulang seratus tahun yang lalu."

"Maaf, Kanda, ada kekuatan yang menghalangi jalanku."

Aku tak mengerti yang mereka bicarakan. Aku hanya bisa berpikir, tapi tak kuasa atas tubuhku. Seperti menonton sebuah pertunjukan drama.

"Keluarlah dari tubuh wanita itu, Dinda. Mari kita pulang."

"Tidak...! Aku tidak akan pulang sebelum mendapat tumbal seratus orang!"

"Apakah kau mau menentang perintahku, Dinda?"

"Terserah katamu! Bila aku sudah mendapat seratus nyawa, aku bisa mendirikan kerjaanku sendiri."

"Apakah mereka memang ditumbalkan? Atau mereka menyerahkan dengan suka rela?"

"Itu bukan urusanmu, Kanda, sekarang pulanglah."

"Kamu sudah memasuki dunia manusia dengan kemauanmu sendiri, Dinda! Itu tidak bisa dimaafkan, dosamu begitu besar. Tahukah kamu resikonya?"

"Aku tidak peduli, Kanda!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun