Mohon tunggu...
Padlah Riyadi. CA . ACPA
Padlah Riyadi. CA . ACPA Mohon Tunggu... Akuntan - Profesional Akuntan

Akuntan pendidik yang menjalankan tugas profesional akuntansi serta pajak dan penanggung jawab Kantor Jasa Akuntan Padlah Riyadi., CA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Green Accounting Berbasis Aspek Berkelanjutan

20 Agustus 2018   08:57 Diperbarui: 20 Agustus 2018   09:24 5683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adapun yang menjadi aktor dan faktor dominan pada fungsi internal ini adalah pemimpin perusahaan. Sebab pimpinan perusahaan merupakan orang yang bertanggungjawab dalam setiap pengambilan keputusan maupun penentuan sikap kebijakan internal perusahaan. Sebagaimana halnya dengan sistem informasi lingkungan perusahaan, fungsi internal memungkinkan untuk mengatur biaya konservasi lingkungan dan menganalisis biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan pengambilan keputusan. Dalam fungsi internal ini diharapkan akuntansi lingkungan berfungsi sebagai alat manajemen bisnis yang dapat digunakan oleh manajer ketika berhubungan dengan unit-unit bisnis.

Fungsi Eksternal

Fungsi eksternal merupakan fungsi yang berkaitan dengan aspek pelaporan keuangan karena hal ini merupakan fungsi kontrol dari pihak luar atas laporan pertanggungjawaban dari perusahaan. SFAC No. 1 menjelaskan bahwa pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit, dan yang serupa secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat komprehensif bagi mereka yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomi dan memiliki kemauan untuk mempelajari informasi dengan cara yag rasional (paragraph 34).

Pada fungsi ini faktor yang penting diperhatikan perusahaan adalah pengungkapan hasil dari kegiatan konservasi lingkungan dalam bentuk data akuntansi. Informasi yang diungkapkan meupakan hasil yang diukur secara kuantitatif dari kegiatan konservasi lingkungan. Termasuk di dalamnya adalah informasi tentang sumber-sumber tersebut (kewajiban suatu perusahaan untuk meyerahkan sumber-sumber pada entitas lain atau pemilik modal), dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan kondisi yang mengubah sumber-sumber ekonomi dan klaim terhadap sumber tersebut.

Fungsi eksternal memberi kewenangan bagi perusahaan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan stakeholders, seperti pelanggan, rekan bisnis, investor, penduduk lokal perusahaan maupun bagian administrasi. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan informasi tentang bagaimana manajemen mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik atas pemakaian sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya. Diharapkan dengan publikasi hasil akuntansi lingkungan akan berfungsi dan berarti bagi perusahaan dalam memenuhi partanggungjawaban serta transparansi mereka bagi para stakeholders yang secara simultan sangat berarti untuk kepastian evaluasi dari konservasi lingkungan.

Perhatian stakeholders mengenai informasi lingkungan perusahaan dan organisasi lainnya berubah-ubah menurut keinginan para stakeholders itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa investor, rekan bisnis, institusi keuangan sebagain besar memusatkan perhatian mereka berdasarkan pada pandangan nilai perusahaan dari perspektif aspek keuangan perusahaan atau organisasi lainnya. Akibanya, mereka dihadapkan pada isu-isu seperti efektivitas investasi dari biaya konservasi lingkungan, apakah hasil investasi cukup sejalan dengan rencana awal dan dapat diperbandingkan dengan kecenderungan pada perusahaan lain, dan apakah risiko lingkungan tersembunyi, secara serius dapat mempengaruhi nilai perusahaan dimasa mendatang sesuai dengan yang diinginkan.

Para stakeholders, seperti pelanggan, penduduk loka, dan lingkungan LSM diharapkan dapat menganalisa data akuntansi lingkungan dari perspektif isu-isu yang penuh unsur resiko, keberadaan dari proaktif kegiatan lingkungan serta apa yang dihasilakan, dampak rinci dari lingkungan yang tersembunyi dan ukuran pencegahannya, maupun isu-isu pertanggungjawaban sosial lainnya. Investor dan lembaga keuangan cenderung menggunakan hal-hal umum, informasi yang terintegrasi seperti dasar pengambilan keputusan dan melakukan pengujian informasi secar rinci dilakukan sesuai dengan apa yang semestinya. Sebaliknya, pelanggan dan penduduk lokal terutama sekali tertarik akan isu-isu menunggu keputusan. Ditambah lagi investor yang sebelumnya sebagaian besar mengambil fokus pada pendekatan aspek keuangan perusahaan.

Pada waktu bersamaan, orang-orang yang ada pada perusahaan seperti manajer dan karyawan secara serius terlibat dalam aspek yang luas tentang lingkungan dan keuangan. Sebagai contoh, manajer-manajer diharapkan untuk menganalisa informasi akuntansi lingkungan dari sudut pandang meningkatnya nilai perusahaan sebagai dasar untuk perbandingan perusahaan dalam sektor bisnis yang sama, dan juga untuk mencegah kajian dari masalah-masalah utama perusahaaan yang menciptakan suatu rintangan untuk memperbaiki nilai-nilai perusahaan. Karyawan menjadi tekait dengan tanggungjawab sosial perusahaan dan meningatkatnya nilai perusahaan, mereka juga bertanggungjawab untuk meningkatkan stabilitas organisasi bagi mereka yang menjadi anggota. Sedangkan perusahaan menjamin kepemilikan serta upah dan gaji karyawan mereka dan menjamin terlaksananya pemeliharaaan keamanan lingkungan ditempat kerja mereka. Maka dengan itu, baik fungsi internal maupun eksternal pada dasarnya merupakan satu kesatuan utuh (holistic) yang menghubungkan antara perusahaan dengan masyarakat.

Kritik Akuntansi Lingkungan

Konsep mengenai akuntansi lingkungan sudah dijelaskan diatas, serta bagaimana peran dan fungsi pentingnya akuntansi lingkungan ini diterapkan dalam perusahaan. Meskipun aturan mengenai akuntansi lingkungan ini sudah diatur sedemikian rupa namun, dalam aturan masih belum diatur secara rinci mengenai akuntansi lingkungan itu sendiri. Kewajiban perusahaan hanya sebatas pada pelaporan pertanggungjawaban atas CSR perusahaan yang dilaporkan melalui akuntansi lingkungan tersebut. Padahal apabila kita telaah lebih lanjut sebenarnya bukan hanya pada aspek pelaporannya saja namun menjaga kelestarian lingkungan harusnya lebih kepada objek lingkungannya itu sendiri sehingga kontribusi perusahaan kepada lingkungan atas dampak yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan bisa benar-benar tepat sasaran. Karena tujuan akhir dari akuntansi lingkungan ini adalah sebagai kontrol untuk perusahaan dalam melakukan kegiatan memberikan kontribusi kepada lingkungan atas dampak operasi perusahaan kepada lingkungan.

Harapannya akuntansi lingkungan ini bukan lagi menjadi sebuah beban atau kewajiban bagi perusahaan, sehingga kesadaran dari perusahaan akan pentingnya sustainability bisa diwujudkan dalam sistem akuntansi lingkungan dalam suatu perusahaan. Selain itu upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi suatu kebutuhan dalam perusahaan, perusahaan sadar bahwasanya peran lingkungan juga sangat penting dalam proses operasi perusahaan. Akuntansi lingkungan juga bisa dijadikan sebagai alat kontrol bagi perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya sehingga kasus pengerusakan lingkungan yang kini marak terjadi dapat lebih ditekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun