Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 47: Hujan Batu dan Api di Padang Tak Bertepi

14 April 2012   06:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dhanapati berhenti menciumi Kaleena.

Mereka berada di bawah sebuah pohon beringin besar saat itu. Dhanapati tahu, itu tidak aman. Berada di bawah sebuah pohon besar saat kilat sambar menyambar begitu sama sekali tak aman. Mereka harus mencari tempat lain untuk berteduh.

Petir menggelegar lagi. Percik api beterbangan kesana sini.

Dan entah kenapa, pemandangan gunung- gunung biru gelap di kejauhan dengan kilat menyambar dan pecik api yang beterbangan itu mengingatkan Dhanapati pada Kiran...

Apa kabarmu, adik kecil, bisik hati Dhanapati...

***

[caption id="attachment_182084" align="aligncenter" width="376" caption="Gambar: topnews.in"]

1334492601366153637
1334492601366153637
[/caption] Kiran bergerak- gerak gelisah dalam tidurnya.

Dia bermimpi.

Buaya!

Ada tiga ekor buaya, kini berada tepat di depannya.

Dua ekor diam menatapnya. Yang seekor bergerak, datang menghampiri dengan mulut terbuka dan mulai menggigitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun