Mohon tunggu...
Pablito del Sol
Pablito del Sol Mohon Tunggu... Freelancer - LEVANTATE Y ANDA! Hidup adalah sejarah dalam rangkaian Sabda

Penikmat Sabda dalam linea kata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Corona "Beranak Kembar"! Ini yang Perlu Kita Perhatikan

19 April 2020   17:09 Diperbarui: 19 April 2020   17:11 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan itu menunjukkan identitas sekaligus tingkatan dalam masyarakat. Namun, dapatkah kita membayangkan sebuah mahkota terbuat dari duri? Apakah itu pantas disebut mahkota? Bukankah itu menyiratkan makna lain dari corona untuk dunia kita?

Dalam sejarah, kita sepakat bahwa mahkota (corona) itu terbuat dari emas atau bahan bernilai tinggi lainnya. Namun, jarang bahkan hanya sekali saja (sesuai pengetahuan penulis) bahwa corona itu terbuat dari duri. Itulah corona yang dikenankan kepada Tuhan Yesus setelah ia mendapat vonis hukuman mati oleh Pilatus dan mahkota itulah yang dipakai dalam perjalanan salibNya ke Golgota.

Cukup dengan fakta sejarah ini, saya melihat bahwa Corona itu berwajah ganda, namun terikat dan tak terpisahkan satu sama lain, bagaikan dua sisi pada satu mata uang. Wajah pertama menunjukkan sebuah kemegahan dan di sisi lain menampilkan wajah penderitaan. Inilah alasan mengapa corona disebut wajah ganda.

Anak Kembar Covid 19 

Ketika wajah ganda ini diperhadapakan pada realitas kehidupan kita saat ini sebagai sebuah cermin analisis, wajah ganda corona ternyata mengandung yang kemudian melahirkan anak kembar. Pada aspek kemegahannya, covid 19 mengandung dan melahirkan aspek-aspek positif bagi kehidupan, sementara pada sisi derita (keburukan), covid 19 mengandung dan melahirkan aspek-aspek negatif bagi manusia. Telaah terhadap kedua anak kembar covid 19 merupakan upaya penggalian secara umum dengan kenyataan konkret harian sebagai pisau bedahnya.

@ Aspek positif covid 19

Virus Corona yang sekarang kita hadapai, sebelum ditemukan atau menjangkiti manusia, ia tinggal sebagai sebuah virus netral dengan status "bebas" stigma dan tidak berbahaya. Namun ketika telah menyerang manusia, kita sebagai makhluk rasional kemudian menilainya sebagai lawan yang menyerang dengan predikat wabah.  

Kita kembali menyadari bahwa virus itu sendiri dalam dirinya tidaklah pernah hadir untuk menyerang manusia jikalau manusia mampu memandangnya sebagai bagian dari keseimbangan semesta. Dengan demikian, kehadiran covid 19 patut dinalar alasannya, juga dampak positif yang dikandung di dalamnya. Berikut beberapa contoh yang patut kita perhatikan dari ke-positif-an covid 19 bagi hidup manusia.

Pertama, hadirnya covid 19 membawa sebuah perubahan sosial. Dalam hal ini saya lebih memilihnya sebagai kehadiran yang mentransforasi situasi sosial manusia. Kehadirannya yang transformatif itu dapat kita lihat dari bagaimana kita harus memandang secara baru tatan dan regulasi sosial secara mundial dan lokal pada semua sektor kehidupan. 

Ada tuntutan perubahan yang dibawa serta oleh covid 19. Misalnya proses kegiatan belajar mengajar, relasi interpersonal dalam keluarga, dan yang juga tampak lebih kentara adalah covid 19 menysusp masuk sampai ke dalam ruang agama. Kita perlu memandang secara baru kaidah, aturan dan cara beragama manusia pada masa pandemi. Mungkin juga akan melahirkan sebuah perubahan perspektif pada bagian tertentu dalam ajaran dan teologi agama setelah pandemi berlangsung. 

Covid 19 telah mendorong adanya perubahan sosial, atau jikalau dilihat dari prosesnya yang amat cepat, kita bisa mengakui bahwa corona telah mampu membuat revolusi besar-besaran pada tatanan kehdupan makhluk bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun