Siswa SD suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain. Pokoknya enggak mau kalah, hingga anak lain diremehkannya. Setelah itu? Berkelahi, lalu nangis. Hahaha
Siswa SD menghendaki nilai rapor yang tinggi, makanya mereka sangat senang sekali diberi nilai (diponten). Apalagi materi pelajaran menggambar, maunya diberi nilai 100. Padahal gambarnya?
Auh ahh, gelap! Namanya juga anak-anak.
Siswa SD amat realistik, ingin tahu, ingin belajar, serta cenderung membentuk kelompok sebaya.
Terkadang, kalau sudah berkelompok, mereka suka buat peraturan sendiri. Syahdan? Diajaklah sang guru untuk bermain bersama mereka. Momentum ini pasti sangat seru.
Saat ikut bermain bersama siswa, saat itulah guru SD mengetahui karakteristik para siswanya.
Siswa A suka pamer.
Siswa B suka merajuk, sebentar-sebentar menangis.
Siswa C enggak pernah mau kalah.
Siswa D mau selalu di depan dan terdepan.
Siswa E? Suka sama siswa D.
Dan sebagainya.
Biarpun demikian, siswa SD itu hebat. Hebat dari mana?
Siswa SD itu JUJUR!
Mereka jujur dengan perasaannya, apapun beban hati diungkapkannya, apapun keluh diutarakannya. Guru SD pasti tahu itu, guru SD pasti akan mengakuinya. Dan, guru SD pasti senang terhadapnya.
Mengapa kok menyenangkan?