Siapa coba yang tak bahagia dengan sebuah kejujuran. Saking jujurnya seorang siswa SD, perubahan raut muka mereka akan benar-benar tampak ketika ada kebohongan.
Ya, siswa SD belum pandai berbohong. Mereka jujur. Guru SD pasti semangat mengajar orang-orang yang jujur. Semoga saja perilaku jujur itu terpelihara hingga purna, ya.
Selain itu, siswa SD juga cinta damai.
Siswa SD bukan PENDENDAM layaknya orang dewasa.
Benar bahwa mereka suka berkelahi, saling ejek, dan bahkan saling meremehkan. Tapi, walaupun banyak gejolak di hati kedua siswa, enggak butuh waktu lama bagi mereka untuk berdamai.
Maka dari itulah kukatakan bahwa siswa SD itu cinta damai.
Mereka tak berlama-lama bermusuhan dan saling ribut. Tangisan kesedihan akan segera berganti menjadi ceria dalam hitungan menit.
Orang dewasa bisa seperti itu?
Entahlah. Hati orang dewasa tak bisa ditebak, bahkan oleh guru SD sekalipun. Lain ucap di mulut, lain pula kata di hati.
Kalau orang dewasa sudah menyimpan dendam?
Bahkan sampai mati pun dendam bisa saja terbawa, apalagi ketika hati itu sempit karena sudah penuh diisi kekesalan. Bakal susah! Mereka perlu belajar, perlu berkaca dari anak-anak SD.
Jadi, berbahagialah para guru SD karena telah mengajarkan kejujuran serta bertemu dengan murid-murid yang jujur dan cinta damai.
4. Guru Berasa Awet Muda Karena Dunia SD adalah Masanya Bermain
Awet muda, kok berasa makan bayam, ya?