*
"Bos, Bos. Sudah sejauh ini berkisah, ternyata Kamu salah memahami pesan Ayahmu," terang pekerja tua sembari berusaha untuk berdiri. Sang pekerja pun memberanikan diri untuk menatap Zhafran.
"Hahh! Ternyata ini Om Rudy. Bagaimana bisa, Om? Maafkan Zhafran, Om. Semua ini terjadi begitu saja."
"Sudah, Fran. Kejadian ini adalah pembelajaran besar bagimu. Ketahuilah, komitmenmu untuk menjaga wudhu setiap saat itu benar-benar mulia. Tapi, Kamu harus ingat bahwa wudhu tidak hanya membersihkan badan, melainkan juga hatimu."
Akhirnya, ungkapan almarhum Ayah waktu itu sudah menemukan titik terang. Zhafran tersadar atas perbuatannya. Selama ini ternyata dirinya hanya pamer kesucian dan ingin dianggap baik oleh semua orang.
Wajahnya selalu basah dengan air wudhu, tapi hatinya semakin kering karena riya.
"Ya Allah, Ayah, izinkan aku memulainya dari awal!"
***
Tamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H