Semut rangrang pun mulai mengatur siasat. Dia ingin menolong belalang karena biar bagaimanapun sang belalang batu sudah menjadi keluarga besar pasukan semut rangrang.
Sang kucing belum sadar dengan kebedaannya karena fokus masih tertuju kepada belalang batu si calon mangsa. Perlahann demi perlahan semut rangrang melangkah di sebalik rerumputan hingga akhirnya...
Dia berhasil mengigit kaki kiri kucing dengan menerobos bulu-bulu. Sang kucing yang segera sadar lalu menghentakkan kaki. Sedihnya, semut rangrang tadi malah terlempar dan salah satu kakinya patah.
Di sisi lain, belalang batu yang tadi hampir dimangsa akhirnya selamat dan mampu membebaskan diri. Dia segera sembunyi di sebalik kayu yang menyerupai warna kulitnya, sedangkan kucing tadi segera pergi entah ke mana.
Di saat itu pula belalang batu sadar bahwa dirinya salah. Dirinya egois, juga tak tahu balas jasa. Semut rangrang sudah susah-susah menyelamatkan dirinya bahkan merawatnya, tapi belalang batu malah berbuat jahat kepada segenap pasukan semut rangrang.
Alhasil, setelah kondisi mulai aman, belalang batu pun menggendong semut rangrang yang kesakitan pulang ke pondok tua. Dirinya pula meminta maaf yang sebesar-besarnya. Pada saat itu juga, belalang batu berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik, rajin, dan mau bekerja keras.
TAMAT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H