"Oke. Siapa takut! Tolong pegang janji kalian, ya! Aku akan pergi sekarang juga!"
Matahari sudah hampir tenggelam sepenuhnya, tapi belalang batu nekat pergi ke hutan demi mencari makanan. Padahal ketika malam tiba, banyak hewan pemakan belalang yang keluar mencari mangsa.
Ada ayam hutan, burung, katak, hingga kucing liar yang siap menyergap si belalang batu.
Salah satu semut rangrang pekerja yang sekarang sedang beristirahat di pondok tua jadi khawatir. Soalnya selama ini belalang batu belum pernah cari makan ke hutan. Jangan-jangan dia akan tersesat.
"Teman-teman, aku pergi mencari belalang batu, ya. Kasihan dia, mana bisa dia mencari makan sendiri. toh selama ini si belalang tak pernah ikut kita pergi ke hutan," terang salah satu semut.
"Ah, kamu tak usah sok perhatian deh. Biarin saja dia tersesat. Selama ini dia kan tidak pernah kerja. Hanya tidur-tiduran saja. lihat saja perutnya, sudah sebuncit itu!" tegas semut rangrang lain seraya berkesal hati.
Meski demikian, seekor semut rangrang pekerja tadi tetap teguh ingin menyusul si belalang batu. Dirinya sangat takut jikalau nanti terjadi apa-apa dengan belalang.
***
"Meong...meong....meong!" Tidak jauh dari posisi semut rangrang pekerja, terdengar suara kucing di dekat semak belukar yang mengeong dengan kerasnya.
"Tolong...tolong...tolong...jangan makan aku!"
Hah! Itu suara belalang batu! Semut rangrang pekerja tadi langsung berlari menuju sumber suara. Dan ternyata benar, dilihat dari kedua matanya bahwa sang belalang batu sudah dicengkram oleh kucing.