Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemerintah Jangan Galau, Guru dan Orangtua adalah Kurikulum yang Sesungguhnya

30 November 2020   20:43 Diperbarui: 30 November 2020   20:57 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurikulum. Ilustrasi Oleh Media Indonesia/Duta

Memang benar bahwa sosialisasi segala elemen pendidikan dari pusat hingga daerah adalah faktor yang cukup memengaruhi terimplementasinya kurikulum "baru" di tengah pandemi. Hanya saja, pemerintah juga perlu mengerti bahwa desain kurikulum sesungguhnya ada pada guru dan orang tua.

Sebagus apapun desain kurikulum (yang entah akan seperti apa namanya nanti), belum tentu selalu cocok ketika diterapkan di lapangan. Artinya, ada yang perlu disesuaikan oleh pihak pengimplementasi kurikulum. Siapakah dia? Lagi-lagi guru dan orang tua.

Gurulah yang bertanggungjawab mendesain kurikulum sesuai dengan gayanya sendiri yang kemudian disandarkan kepada kebutuhan dan kondisi siswa di sekolah.

Sedangkan orang tua juga punya kurikulum, yaitu mendesain pembelajaran ketika siswa sedang di rumah. Entah dalam suasana PJJ, atau sepulang dari sekolah tatap muka.

Siswa belajar lagi di rumah atau tidak, aturan kurikulumnya dipegang oleh orang tua. Sedangkan guru? Hanya bertanggungjawab atas kurikulumnya sendiri di sekolah.

Pemerintah, bagaimana? Mana mungkin pemerintah bisa mendeteksi tingkat keberhasilan kurikulum yang telah disesuaikan guru dan orang tua secara detail.

Terang saja, tantangan sekolah di daerah yang satu dengan daerah lainnya sangat berbeda. Barangkali, tanggung jawab pemerintah hanyalah sekadar menjadi penyedia alat, penyedia akses, serta memberikan kemudahan kepada guru dan orang tua dalam mencerdaskan anak bangsa.

Jadi, tak perlu galau kan kalau nanti kurikulum tak sepenuhnya bisa diimplementasi? Begitulah, karena guru dan orang tua merupakan kurikulum yang sesungguhnya.

Esok hari, atau mungkin di tahun depan, agaknya pemerintah jangan terlalu galau hingga "asyik" meracik kurikulum dengan gaya mereka sendiri. Ajaklah guru, juga orang tua. Biar kita sama-sama mengerti tentang seperti apa sesungguhnya kurikulum itu.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun