Motta juga sedikit mengejutkan karena tidak menurunkan bek Federico Gatti, bek sayap Andrea Cambiaso dan gelandang bertahan Manuel Locatelli.
Cambiaso sendiri dikenal bek yang rajin membangun serangan.Â
Di barisan gelandang memang ada masalah kreatifitas karena hanya Weston McKennie dan Nicolo Fagioli yang terbiasa bermain bersama. Kolektifitasnya dengan Khephren Thuram belum teruji sepenuhnya.
Alhasil, babak pertama, Juventus menjadi bulan-bulanan serangan Stuttgart. Hanya sekali upaya Juventus yang tercipta tanpa shoot on goal. Juventus seperti klub kasta kedua menjamu Stuttgart.Â
Bandingkan dengan Stuttgart yang mampu membuat 9 kali usaha dan 4 mengarah ke Mattia Perin di babak pertama. Penguasaan bola pun didominasi oleh klub yang pernah 3 kali juara Bundesliga.
Trio striker Francisco Conceicao, Dusan Vlahovic dan Kenan Yildiz tak bisa berbuat banyak. Conceicao dan  Yildiz yang biasanya meliuk-liuk dengan nyaman mengolah si kulit bundar terkesan mati kutu menghadapi para bek jangkung Stuttgart.Â
Artinya, memang skema 4-3-3 tak berfungsi dengan optimal. Pertahanan terbuka dan tumpul di depan.
Eksperimen Motta murni gagal total di babak pertama dan menghasilkan dampak buruk di babak kedua.
Secara kualitas, tim tamu asuhan Sebastian Hoeneb memang jauh di atas Juventus. Bahkan sebelum Danilo menerima kartu merah, Stuttgart sangat mendominasi serangan. 20 kali tembakan dan 9 mengarah tepat sasaran.Â