Kegiatan belajar murid PPA tidak hanya berlangsung dalam ruang kelas di lokasi gereja. Secara berkala pula, sekali sebulan, murid PPA akan mengadakan kelas pembelajaran di luar kelas.Â
Mereka akan belajar outdoor di lokasi objek wisata. Jadi, anak-anak belajar sambil jalan-jalan. Mereka diperkenalkan dengan lingkungan.Â
Oleh karena program dan metode belajar mengarahkan anak ke pemberdayaan jangka panjang, murid PPA juga ikut belajar menenun. Beberapa waktu lalu, mereka diajak untuk mengenal dan belajar membuat tenun khas Toraja di Sa'dan, Kabupaten Toraja Utara.Â
Anak-anak pun tidak hanya belajar di luar kelas saja. Program belajar pun disusun untuk mengenal orang lain dengan melakukan kegiatan belajar ke panti asuhan.
Di sana murid PPA berbaur dengan anak panti, belajar, berkenalan dan berbagi informasi.Â
Semua kegiatan belajar di luar kelas dipadukan dengan ibadah bersama, games menarik dan kegiatan kejutan yang disiapkan oleh tutor dan pendamping.
Sebuah sekolah Informal PPA dikelola oleh gereja setempat. Pendeta gereja atau seorang majelis gereja menjadi penanggung jawab program. Sementara pendamping 3 orang bisa berasal dari majelis gereja atau warga gereja yang memiliki kepedulian pada pendidikan. Semua majelis gereja setempat bertindak sebagai pengontrol jalannya program pendidikan dan layanan di PPA.
Tutor belajar yang bertindak sebagai guru berasal dari para pengasuh sekolah minggu, warga gereja yang memiliki keahlian khusus mendidik anak dibantu satu guru dari sekolah formal. Â