Warga Toraja yang memiliki keahlian menyadap tuak biasanya menjadi orang yang terkenal. Selain karena selalu menyediakan waktu minum bersama di rumahnya, "pangrambi tuak atau passari tuak" hampir setiap hari dicari karena dibutuhkan tuanya untuk kebutuhan di acara syukuran, pernikahan dan kedukaan.Â
Jadi, "massari tuak" telah menjadi sarana menyalurkan hobby dan sekaligus media mendapatkan penghasilan tambahan dari sisi ekonomi. Terlepas dari tuak adalah minuman beralkohol, akan tetapi tak ada warga Toraja yang berkelahi karena mabuk. Jika mereka merasa sudah pening, maka mereka memilih tidur. Minum tuak bersama juga adalah sarana mempererat hubungan persahabatan dan kekerabatan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI