Ada pengalaman menarik dari sisi pendidikan karakter yang melekat dalam pikiran saya. Setiap kali datang, semua murid yang melihat atau berpapasan dengan saya dengan ramah menyapa tanpa ada rasa canggung dan kikuk.Â
"Selamat pagi pak guru." Entah berapa puluh kali ungkapan ini saya terima mulai dari memarkir motor hingga berjalan di antara para murid yang sedang bermain.
Guru-guru dan tendiknya pun ramah, bahkan hingga pada tukang kebun dan pramusaji dari kantin. Ramah dan murah senyum. Ditambah lagi saya langsung disuguhi kopi khas Bittuang yang rasanya luar biasa.Â
Lengkap sajiannya dengan gorengan di samping segelas kopi. Oya, kopi dari Bittuang, saat ini menjadi produk andalah Kapal Api yang telah mengelola perkebunan kopi PT Sulotco di kampung Bolokan, sekitar 10 km dari kota Bittuang.
Di sebelah kanan pintu gerbang, terdapat satu karya istimewa hasil rancangan dari tangan kreatif bapak Anthon Appulembang. Ada peta timbul wilayah Indonesia.Â
Lengkap dengan pulau-pulaunya. Peta timbul ini berupa kolam mini dengan hiasan peta Indonesia yang dibuat dari rabat beton. Di depan peta timbul ada penodk mini dengan empat tempat duduk beton mengelilinginya.Â
Suasana inilah yang membuat murid, guru dan bahkan tamu merasa betah di sekolah ini. Hmmm...mungkin pengetahuan geografi dan IPS murid-murid SDN 3 Bittuang ini secara tidak langsung terasah oleh kehadiran peta timbul ini.
Beberapa pohon rindang besar tumbuh dengan daun rimbun mengelilingi halaman sekolah. Sekali lagi asri dan sejuk suasananya, ditambah hawa sejuk Bittuang, terasa lengkap sudah.
Berjalan di tengah lapangan sembari membalas murid yang berlarian kesana- kemari memberikan keakraban yang luar biasa. Tak ada sampah berserakan.Â
Kelas-kelas di sisi timur, barat dan utara riuh dengan adegan kelasnya masing-masing. Sepintas terlihat lewat ventilasi jendela, kelas-kelas penuh hiasan dinding dan alat peraga pembelajaran.Â