di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Muthia rupanya sedang menangis
diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan.
"Ada apa Muthia, kenapa Muthia ?"
Tanpa berucap sepatah pun, Muthia membuka tangan-nya. Di dalamnya melingkar
cantik kalung mutiara kesayangannya.
"Kalau Ayah mau... ambillah kalung Muthia."
Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Muthia.
Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang
satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan
kalung yang sangat disayangi Muthia.
"Muthia... ini untuk Muthia. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!