"Aku masakkan air dulu ya agar kau bisa membasuh tubuhmu," katanya.
Sungguh suara dan kalimat itu, membangkitkanku untuk sehat. Pagi ini, tubuhku sudah mulai lebih sehat.
"Kau harus bersiap untuk menyambut teman-temanmu yang akan membantu sunatan massal dan juga bupati," kataku.
"Iya... semua sudah diatur. Mau kah kau fotokan aku dengan bupati dan juga kegiatan ini," tanyanya manja.
"Siap, Bu Dokter. Eh keluar dulu. Aku mau ganti baju".
***
Pelayanan pengobatan dan  sunatan massal, serta semua lomba sekecamatan pun berjalan sukses. Bupati datang dan antusias meminta agar kegiatan semacam ini dapat dilanjutkan di tahun mendatang.  Beliau menanyakan apa permintaan warga.  Warga diwakili Pak Camat meminta jalan diperkeras dengan batu dan diaspal. Pramesh minta mobil Puskesmas yang lebih baik lagi agar dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
Sret sret sret. Ketika film ditarik untuk menangkap momen yang kuabadikan melalui kameraku.
Dan kameraku paling menyukai menangkap siluet perempuan putih tinggi berbahu tegap, berambut ikal, Â dalam balutan jas putih dokter yang tersenyum bahagia di antara warga desanya.
Dalam hatiku berkata, "Perempuan ini pantas untuk kuperjuangkan menjadi istri".
***