Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Bersongket di Sungai Musi

15 Desember 2017   10:51 Diperbarui: 15 Desember 2017   11:09 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamat Siang, Bu apakah akan memesan minuman dingin untuk siang yang panas ini?".

"Boleh. Aku pesan  es kacang merah untuk seorang lelaki yang menikmati diriku sejak pertama kali dia datang".

Prameshwari tidak menoleh sedikitpun. Dia tetap memandang ke Kampung Kapitan di Ulu.

Hiiiii... Ternyata dia sudah tahu kehadiranku di geladak.

"Bagaimana kau tahu?".

"Pertama, dirimu adalah orang baik. Sedikit nakal. Berani mengambil resiko. Ceroboh. Berusaha baik dalam setiap pekerjaan".

"Kedua, dirimu selalu berkeringat bila dalam tekanan.  Nah,  keringatmu itu yang baunya mampir ke hidungku sebagai tanda kalau itu dirimu ada di geladak. Mengalahkan ciri khas hawa sungai".

"Ha ha ha ha.  Dirimu nakal dan sok pintar menganalisis orang."

"Kalau aku tak pintar, aku tak masuk kedokteran.  Aku harus menganalisis  anamnesis. Aku harus melihat kondisi pasien.  Kalau aku ragu maka aku akan minta tes labor.  Baru aku menegakkan diagnosis.".

"Mantap.  Loh  kan belum jadi dokter".

"Ha ha ha ha.  Iya. Sudah duduk  yuk".  Sambil Prameshwari berbalik menghadapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun