Mohon tunggu...
OSTI  LAMANEPA
OSTI LAMANEPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

MAHASISWA FILSAFAT DAN TEOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KBG adalah Basis Kerasulan Menurut John Mansford Prior

23 Mei 2022   11:16 Diperbarui: 23 Mei 2022   11:20 8433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adalah Basis Kerasulan Menurut John Mansford Prior

Gagasan John Mansfort Prior tentang KBG menurut hemat penulis masih sangat relevan dengan kehidupan umat Katolik saat ini. Gagasannya tentang KBG sebagai basis kerasulan, KBG sebagai basis Evangelisasi Injil yang integral, Kasih sebagai Basis Kerasulan, KBG sebagai jemaat yang Komunikatif, KBG sebagai jemaat yang kudus masih relevan. KBG menampilkan dengan secara nyata gereja yang berwajah umat Allah, karena di dalamnya setiap umat awam terlibat aktif baik secara jasmani maupun rohani. Tidak dapat dipungkiri bawah KBG adalah cara hidup menggereja abad 21 yang didasarkan cara hidup Gereja perdana. Cara hidup gereja perdana adalah cara hidup menggereja yang otentik. Maka, KBG bukanlah organisasi namun suatu cara hidup menggereja. Tentang sebutannya, bisa bermacam-macam. Intinya, yang disebut KBG adalah kelompok kecil umat di tingkat akar rumput yang berupaya menghidupi cara hidup sebagaimana ditunjukkan oleh cara hidup jemaat perdana.

 

            KBG berupaya untuk meragakan suatu cara hidup Kristiani yang sangat berbeda dengan suatu cara hidup individualistis, egoistis dan konsumtif yang sudah menajdi bagian dalam kehidupan manusia saat ini. Karenanya KBG berusaha menghidupi dua keutamaan dasar yakni kebersamaan dan partisipatif aktif. Kedua hal ini melahirkan KBG sebagai wadah persekutuan, wadah sosial, wadah penyadaran, wadah ibadah, dan wadah jemaat. Komunitas menjadi basis pemberdayaan umat dimana melaluinya setiap umat beriman boleh mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam melayani berbagai kepentingan anggota dan masyarakat pada umumnya secara lebih efektif. Hemat penulis, KBG  saat ini masih berjalan dalam koridor yang baik dalam berbagai kerasulan.

 

V. Kesimpulan

 

Pemikiran Mansford Prior ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita bahwa KBG bukan saja soal fisik, tetapi di dalamnya ada campur tangan dari Yesus sendiri bahkan akar dari KBG adalah Yesus sendiri. Kita semua anggota-anggota Gereja dipanggil dalam semangat yang sama untuk terlibat aktif dalam KBG. Kita semestinya menjadi rasul dan pewarta Injil, menjadi jemaat yang komunikatif, membangun kasih persaudaraan dan menjadi kudus. Itulah pemikiran yang cemerlang dari Mansford Prior mengenai KBG. Kiranya pemikiran Mansfod Prior ini menjadi bahan pembelajaran kita semua untuk terus membenahi kehidupan anggota-anggota Gereja dalam lingkup KBG. Dengan mempelajari gagasan Mansford Prior ini, KBG menemukan arah dan semangatnya kembali dalam perubahan yang transformatif. Besar harapan bahwa KBG di Indonesia untuk selalu terbuka bagi perubahan karena keterbukaan dinilai sebagai sikap yang menentukan untuk selalu membaharui diri, membangun persaudaraan sejati dan semakin menghadirkan kerajaan Allah melalui perjuangan keadilan, kebenaran, dan kesetaraan gender.

 

Pemikiran Mansford Prior ini perlu juga dilihat dalam konteks budaya. KBG juga harus memperhatikan budaya-budaya setempat dimana KBG itu berada. Dengan melihat nilai-nilai budaya setempat seperti nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan, akan membuat KBG dapat bertumbuh dengan baik di suatu daerah tertentu. Hal ini akan mewujudkan pengharapan anggota-anggota gereja dalam KBG, bahwa KBG dapat menjadi tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan bahkan menjadi sarana keselamatan bagi dunia. Hendaknya pengalaman, persoalan, dan pergulatan dalam KBG harus disharingkan bersama sehingga dalam perjumpaan itu mereka diteguhkan oleh firman Allah sehingga menumbuhkan kemauan untuk bertindak. Oleh karena itu unsur keterlibatan aktif dari tiap anggota KBG juga sangat diperlukan. Rasa tanggung-jawab untuk menjadikan Gereja sebagai tanda kesaksian hidup berahmat harus menonjol dalam lingkup KBG dan Gereja. Dengan demikian komunitas Basis sungguh dapat menghadapkan altar kepasar artinya Gereja tidak hanya berkutat di sekitar altar dengan kegiatan ritual, melainkan menghadirkan dan menegakkan Kerajaan Allah di dalam dunia.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun