Mohon tunggu...
OSTI  LAMANEPA
OSTI LAMANEPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

MAHASISWA FILSAFAT DAN TEOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Cina Mencius

5 Mei 2021   09:34 Diperbarui: 5 Mei 2021   09:36 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konsep Penegakan Nama-nama: Para penguasa mempunyai tanggung jawab moral dalam tindakannya.

         Bila tidak, maka ia tidak lagi menjadi seorang penguasa, ia hanyalah "sesama manusia", bahkan menjadi manusia kecil (xiao ren). 

Dalam konsep Penegakan Nama-nama: Para penguasa mempunyai tanggung jawab moral dalam tindakannya.

         Bila tidak, maka ia tidak lagi menjadi seorang penguasa, ia hanyalah "sesama manusia", bahkan menjadi manusia kecil (xiao ren). 

Dalam konsep Penegakan Nama-nama: Para penguasa mempunyai tanggung jawab moral dalam tindakannya.

         Bila tidak, maka ia tidak lagi menjadi seorang penguasa, ia hanyalah "sesama manusia", bahkan menjadi manusia kecil (xiao ren). 

Membedakan dua macam bentuk pemerintahan yang menjadi pedoman dalam pemerintahan selanjutnya:

Negara yang kuat memiliki ekonomi yang terencana dan baik. Karena itu Mengzi menyusun konsep distribusi tanah yang benar dengan sistem "lahan sumur" Bdk. Fung Yulan, Sejarah Filsafat Cina, Pustaka Pelajar, 2007, hlm. 96

KODRAT MANUSIA

Manusia pada dasarnya adalah baik. Untuk menunjukkan kebaikan yang inheren dalam manusia, Mengzi memakai contoh tentang seorang anak kecil yang jatuh ke dalam sumur. Orang yang melihat peristiwa ini akan merasa: ngeri dan sedih, bukan untuk mencari persahabatan dengan orang tua anak tersebut, juga tidak mencari pujian tetangga dan teman, juga bukan karena mereka tidak mau kehilangan reputasi [bahwa kurang memiliki rasa kemanusiaan ren bila tidak menolong anak tersebut] ...

Kebaikan ini melahirkan empat permulaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun