Mohon tunggu...
OSTI  LAMANEPA
OSTI LAMANEPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

MAHASISWA FILSAFAT DAN TEOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kubunuh Harimu

16 April 2021   20:51 Diperbarui: 27 April 2021   14:10 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Osti Lamanepa, Mahasiswa STFT Widya Sasana Malang

Kehidupan keluarga muda itu sangat menyenangkan di mata orang-orang disekitarnya. Hari ini adalah hari dimana tahun baru 2020 sudah berjalan dan sudah memasuki bulan Maret. Mas Angga melahap sarapan pagi yang disiapkan oleh istrinya Elzha dengan penuh semangat.

"Mas, makanlah dengan tenang! Jangan terburu-buru Mas, tegur istrinya yang sedang menyiapkan makanan untuk kedua buah hati yakni buah hati kembar mereka Rivan dan Rival. Rivan dan Rival adalah kedua buah hati kembar mereka yang dianugerahkan Tuhan setelah dua tahun menikah. Kini keduanya pun telah memasuki usia taman kanak-kanak.

"Ma, aku pamit jalan dulu ya ma, sambil memegang tas dinas itu, Angga pun berlalu pergi menuju mobil sedannya. Elzha terdiam tanpa kata dan hanya memandang kepergian suaminya. Kehidupan keluarga ini dari segi ekonomi memang boleh dikatakan sangat cukup. Mas Angga adalah kepala perusahan pabrik pakaian dan menjabat sebagai ketua di bidang keuangan di Bank Republik Indonesia (BRI). Istrinya Elzha adalah seorang dokter, dokter spesialis bedah paru-paru di salah satu Rumah Sakit Ternama di Kota Malang ini. Namun kecukupan ekonomi tak selamanya memberikan rasa bahagia diantara keduanya. Mas Angga sering keluyuran keluar malam menghabiskan uangnya di bar-bar, maupun di hotel-hotel. Istrinya Elzha adalah seorang pribadi yang pendiam hanya melihat kelakuan suaminya. Tanpa banyak kata, Elzha hanya berharap suaminya akan bertobat dan berubah dari kelakuan buruknya.

Kelakuan suaminya makin menjadi-jadi ketika Elzha mendapatkan inbox seorang wanita di hpnya. Wanita muda itu memanggil Mas Angga dengan sebutan "sayang". Hati Elzha sangat pilu dan seperti tertusuk pisau yang tajam. Bagaimana tidak, Mas Angga adalah suaminya yang sangat ia cintai, kini wanita lain yang tak dikenal mencoba merebutnya dari tangan Elzha. Elzha pun tertunduk dan tanpa disadarinya air matanya berderai di pipinya yang halus. Mas Angga sebenarnya harus bersyukur mempunyai istri seperti Elzha. Selain cantik, Elzha juga sangat mencintainya dan mencintai kedua buah hati kembar mereka Rivan dan Rival.

"Mas Angga, aku boleh nanya sesuatu pada mas?" tanya Elzha pada suatu malam.

"Boleh Ma, nanya aja". Sahut Angga.

"Tapi Mas Angga tidak marah aku kan?" lanjut Elzha.

"Ya Ma, silakan nanya". Hanya nanya kok minta persetujuan segala, memang aku ini

    hakim atau polisi?" ketus Angga.

"Mas, apakah Mas masih mencintaiku?" kata Elzha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun