Linangan air mata Mega
Kebetulan sekali dalam penutup pidato kebangsaan memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni 2011, di Gedung Nusantara  IV, kompleks parlemen Senayan Jakarta, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menyebut nama almarhum Franky Sahilatua denga menahan tangis.
"Sebelum mengakhiri pidato ini, saya ingin menyampaikan sedikit cuplikan lagu yang begitu indah, yang disampaikan (almarhum) Franky Sahilatua, sahabat saya, dalam syair Pancasila Rumah Kita," demikian kata Megawati dalam acara yang dihadiri Ketua MPR RI (waktu itu) HM Taufiq Kiemas, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI ke-3 BJ Habibie.
Pancasila rumah kita / rumah untuk kita semua / Nilai dasar Indonesia / rumah kita selamanya Â
Untuk semua keluarga menyatu / untuk semua saling membagi.Â
Pada setiap insan / sama dapat....sama rasa ......oooh Indonesiaku.
Ketika mengakhiri pembacaan  syair ini, yaitu pada kalimat akhir, oooh Indonesiaku, suara Megawati tersendat menahan tangis. Tapi dengan cepat ia mengatakan; "Selamat Memperingati 66 tahun lahirnya Pancasila. Terimakasih, Wassalammuailikum Wr wb. Merdeka!!!!
Pidato Megawati ini dimuat secara lengkap dalam buku Historitas dan Spiritualitas PANCASILA - Refleksi Peringatan 67 Tahun Hari Lahir Pancasiala yang diterbitkan oleh Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan MPR-RI, Juni 2012.Â
Editor dari buku ini adalah Yasonna H.Laoly (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ) dan Ahmad Basarah. Pengarah dari buku ini adalah Tjahjo Kumolo (sekarang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia) dan Puan Maharani (kini Ketua DPR).
Almarhum Franky Sahilatua, sejauh saya ingat untuk pertamakali melantunkan lagu dan syair ciptaanya itu di Ende, Flores, tempat Bung Karno pernah dibuang oleh Pemerintah Kolonial Belanda, tahun 1934 - 1939.
Perang dengan Covid-19
"Penyerbu ini adalah musuh yang tidak kelihatan, jadi sulit sekali. Keluar dari rumah kita sudah harus siap tempur, pakai masker dan tidak berjabat tangan dan mengambil jarak bila ketemu orang yang kita kenal maupun tidak," ujar pria yang kedua orang tuanya berasal dari Tegal, Jawa Tengah.