Mohon tunggu...
Siti Oriza Sativa
Siti Oriza Sativa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengatasi Burnout : Solusi Sehat untuk Keseimbangan Kerja dan Hidup

9 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   17:20 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fpkbi-jatim.or.id%2Fmengenal-lebih-dekat-tentang-burnout-syndrome%2F&psig=AOvVaw255DRuepXrNN1zANOu9t0

Burnout atau kelelahan emosional secara fisik akibat tekanan pekerjaan yang berlebihan menjadi masalah kesehatan mental yang semakin umum di era modern. World Health Organization (WHO) telah mengklasifikasikan burnout sebagai fenomena terkait pekerjaan yang ditandai dengan 3 gejala utama yaitu kelelahan ekstrem, sikap sinis terhadap pekerjaan dan penurunan kinerja professional. Dilansir dari forbes, burnout adalah sebuah kondisi mental yang menggambarkan perasaan kelelahan dan terjebak dalam pekerjaan tanpa adanya peluang untuk berkembang. Penelitian terbaru meunjukan bahwa tingkat stress global mengalami peningkatan dan Gen-Z serta wanita menjadi kelompok yang paling rentan terkena burnout. Fenomena ini patut diwaspadai karena burnout dapat membawa dampak negative terhadap kesehatan mental dan fisik serta performa kerja dan kehidupan pribadi.

Apa yang menyebabkan Burnout?

Burnout sering disebabkan oleh kombinasi faktor, seperti :

1. Beban Kerja Berlebihan

Tuntutan pekerjaan yang tinggi tanpa di imbangi waktu istirahat yang cukup.

2. Kurangnya Kontrol

Tidak memiliki kendali atas tugas atau keputusan yang memengaruhi pekerjaan.

3. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung

Minimnya dukungan dari rekan kerja atau atasan.

4. Kurangnya Keseimbangan

Mengorbankan waktu pribadi untuk pekerjaan tanpa ruang untuk relaksasi atau hobi.

5. Harapan yang Tidak Realistis

Tekanan untuk selalu memberikan hasil terbaik tanpa ruang untuk kesalahan.

Dampak Burnout pada kehidupan

Burnout tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik. Berikut adalah beberapa dampak nya :

1. Kesehatan Mental

Stress kronis, depresi dan kecemasan.

2. Gangguan Fisik

Gangguan tidur, penurunan daya tahan tubuh, sakit kepala atau masalah pencernaan.

3. Hubungan Sosial

Berkurangnya waktu atau kualitas interaksi dengan keluarga dan teman.

4. Produktivitas 

Penurunan konsentrasi, motivasi dan efisiensi dalam bekerja.

Burnout juga dapat mengganggu keseimbangan emosional sehingga individu merasa kehilangan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Pada beberapa kasus, burnout yang tidak ditangani bisa memicu masalah serius seperti gangguan kesehatan kronis dan penurunan kualitas hidup secara signifikan.

Cara mengatasi Burnout

1. Kenali tanda-tandanya

Mulailah dengan mengenali gejala burnout seperti mudah lelah, kurang motivasi dan perasaan tidak berdaya. Kesadaran langkah pertama untuk mencari solusi.

2. Atur Prioritas 

Buat daftar prioritas dan fokus pada tugas yang paling penting. Delegasikan tugas yang dapat dikerjakan oleh orang lain. Mengetahui batas kemampuan diri juga penting untuk mencegah beban yang berlebihan

3. Tentukan Batasan

Jangan ragu untuk mengatakan "tidak" pada permintaan berlebihan. Tetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi.

4. Manfaatkan Waktu Istirahat

Gunkan waktu istirahat untuk aktivitas yang menyenangkan seperti membaca, meditasi atau berjalan-jalan di alam. Istirahat sejenak dapat membantu memulihkan energi.

5. Ciptakan Lingkungan Kerja Positif

Berkomunikasilah dengan atasan atau rekan kerja tentang beban kerja yang dirasakan. Bangun hubungan yang mendukung di tempat kerja untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan kolaboratif.

6. Jaga Kesehatan Fisik

Olahraga teratur, makan makanan bergizi dan tidur cukup adalah kunci untuk menjaga tubuh tetap bugar dan pikiran jernih. Aktivitas fisik juga dapat membantu melepaskan hormon endorfin yang mengurangi stress.

7. Dapatkan Bantuan Profesional

Jika Burnout sudah mengganggu keseharian, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor profesional. Terapi juga dapat membantu mengidentifikasi akar masalah dan memberikan strategi untuk mengatasinya.

Pencegahan Burnout

Mencegah Burnout lebih baik daripada mengatasinya. Berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan :

1. Tetapkan waktu khusus untuk beristirahat dan bersantai

2. Latih teknik manajemen stress seperti meditasi atau yoga

3. Bangun rutinitas sehat yang seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

4. Jaga komunikasi terbuka dengan orang-orang di sekitar anda, baik di tempat kerja maupun dirumah.

Kesimpulan

Burnout adalah masalah serius yang memengaruhi banyak orang di berbagai bidang pekerjaan. Dengan mengenali tanda-tanda awal dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Anda dapat memulihkan keseimbangan antara kerja dan hisup. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Tidak apa-apa untuk berisirahat dan meminta bantuan ketika diperlukan. Jangan lupa, kebahagiaan dan kesejahteraan anda adalah investasi terbaik untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun