"Hahahaha, lalu sekarang pacarmu seperti apa?" tanya Izazil.
     "Nah itulah, dengar-dengar katanya ia malah hamil duluan" pungkas Karman.
     "Hahahahaha......" keduanya kembali terbahak-bahak bersama.
Izazil terus memancing cerita-cerita manusia yang durjana. Manusia yang korup, suka berzina, berjudi, minum-minuman keras, menjadi pembunuh, menjadi perampok serta kejahatan-kejahatan lainnya.
Karman hanya mengangguk-angguk saat Izazil yang penuh pesona itu menceritakan berbagai hal. Sekali-kali Karman juga menegaskan berbagai kesalahan manusia. Seolah-olah dirinya tak sadar sebagai manusia pula.
     "Lalu, ini yang terpenting teman. Kupikir-pikir enak juga ya menjadi dirimu. Punya anggota banyak. Punya kemampuan menghilang. Punya daya tarik. Pokoknya punya segalanya" kata Karman merayu Izazil.
     "Hahahaha....ya, aku memang punya segalanya. Aku bahkan bisa menjadi orang religius, memakai baju keagamaan, berkata-kata sesuai firman Tuhan" celoteh Izazil.
     "Hemmm....aku punya ide. Bagaimana jika kita tukar nasib saja?" pinta Karman.
     "Apa? tukar nasib katamu?" Izazil pura-pura heran, padahal batinnya kegirangan.
     "Ya, sehari saja kalau boleh" rayu Karman.
     "Benar hanya sebulan? nanti menyesal loh?" rayuan Izazil tak kalah hebatnya.