Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tukar Nasib

8 Oktober 2020   22:19 Diperbarui: 11 Oktober 2020   11:05 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          "Memang bisa sebulan?" Karman keheranan.

Hari itu sesuai permintaan Karman, terjadilah tukar nasib yang tentu diikuti oleh tukar jasad serta tukar tugas. Kini Karman menjadi pemimpin syetan dari golongan jin dan manusia. Ia memiliki wajah tampan dengan tatapan mata tajam. Ekornya tersembunyi diantara selangkangan. Tugasnya merayu manusia untuk berbuat seenaknya, tanpa aturan dan tanpa kaidah apapun. Asalkan senang, bahagia, dan suka-suka.

          "Mulai hari ini kau telah menjadi aku. Tugas pertamamu adalah menggoda mantan pacarmu. Rusak rumah tangganya, sampai hatimu puas. Tunjukkan ketampananmu, kekayaanmu dan perhatianmu. Kau paham?" jelas Izazil kepada Karman.

---------- ********** ----------  

Hampir setengah bulan Karman memerankan Izazil. Seluruh kemampuan Izazil telah diturunkan kepadanya. Ia bisa berwajah tampan, berwajah buruk, serta berwajah iba. Semua tergantung siapa yang digoda.

Uang, mobil, rumah mewah serta perhiasan selalu menjadi andalan untuk menggoda siapa saja. Beberapa orang telah berhasil masuk dalam perangkap godaan Karman. Bahkan ayahnya sendiri telah digoda untuk membunuh polisi yang sedang berjaga di dekat sel tahanan. Hasilnya, polisi itu mati kehabisan darah, sementara ayah Karman melarikan diri ke luar kota dan menjadi buronan kelas kakap.

Karman juga mengiming-imingi beberapa wanita dengan kekayaan. Mereka yang tergoda akhirnya rela bercerai dengan suaminya yang miskin. Bahkan karena ketagihan, wanita-wanita itu banyak yang melacurkan diri.

Kepada para pejabat, Karman juga menyuap dengan lembaran dollar. Mata para pejabat itu berbinar. Akhirnya banyak proyek yang dimenangkan oleh Karman. Namun saat pejabat itu ditangkap polisi, Karman malah mendekati para hakim. Mereka diminta untuk meringankan hukuman, jika perlu membebaskannya.

Para pedagang di pasar juga tak luput dari godaan Karman. Ia selalu menawarkan cara memperoleh keuntungan dengan cepat. Karman menjual timbangan yang seolah-olah mendapat ijin dari Dinas Perindustrian. "Ini timbangan digital, sudah di tera ulang oleh pemerintah. Kau pasti untung banyak jika menggunakan timbangan ini" rayu Karman kepada pedagang di pasar.

Hampir sebulan tugas Karman menjadi Izazil dijalankan. Ia terus memberi dana kepada pejudi-pejudi yang ingin mendapatkan kekayaan dengan mengundi nasib. "Ayo tambah lagi, ini kuberi pancingan, satu dollar cukup?" rayu Karman kepada seorang pejudi.

          "Apa katamu? satu dollar? kuranglah, lima dollar bro!" sahut pejudi itu sambil menenggak alkohol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun