Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tukar Nasib

8 Oktober 2020   22:19 Diperbarui: 11 Oktober 2020   11:05 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          "Hahahaha, lalu sekarang pacarmu seperti apa?" tanya Izazil.

          "Nah itulah, dengar-dengar katanya ia malah hamil duluan" pungkas Karman.

          "Hahahahaha......" keduanya kembali terbahak-bahak bersama.

Izazil terus memancing cerita-cerita manusia yang durjana. Manusia yang korup, suka berzina, berjudi, minum-minuman keras, menjadi pembunuh, menjadi perampok serta kejahatan-kejahatan lainnya.

Karman hanya mengangguk-angguk saat Izazil yang penuh pesona itu menceritakan berbagai hal. Sekali-kali Karman juga menegaskan berbagai kesalahan manusia. Seolah-olah dirinya tak sadar sebagai manusia pula.

          "Lalu, ini yang terpenting teman. Kupikir-pikir enak juga ya menjadi dirimu. Punya anggota banyak. Punya kemampuan menghilang. Punya daya tarik. Pokoknya punya segalanya" kata Karman merayu Izazil.

          "Hahahaha....ya, aku memang punya segalanya. Aku bahkan bisa menjadi orang religius, memakai baju keagamaan, berkata-kata sesuai firman Tuhan" celoteh Izazil.

          "Hemmm....aku punya ide. Bagaimana jika kita tukar nasib saja?" pinta Karman.

          "Apa? tukar nasib katamu?" Izazil pura-pura heran, padahal batinnya kegirangan.

          "Ya, sehari saja kalau boleh" rayu Karman.

          "Benar hanya sebulan? nanti menyesal loh?" rayuan Izazil tak kalah hebatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun