Gaji minim tapi ingin anaknya sekolah hingga perguruan tinggi. Hidup dengan segala keterbatasan dan "dibatasi" menjadikan bapakku senantiasa waspada. Kondisi pemerintahan saat itu selain dibatasi juga diawasi. Hal ini membuat bapak harus berhati-hati. Bapakku sangat paham dan menjaga "doktrin" yang diterima sebagai PNS. Ada rahasia yang mereka simpan agar aku tak mengetahui doktrin itu hingga dewasa.
Ketika kondisi sudah berubah, rezim telah berganti, maka saat itu pula bapakku telah melewati masa-masa "keterbatasan dan pengawasan" dengan selamat. Terbatas gajinya, terbatas pilihan politiknya, diawasi penerapan "doktrin" sebagai PNS dan terpaksa harus menyimpan sesuatu agar kewibawaan orang tua terjaga.
Kini, setelah aku berkeluarga, anakku sudah sekolah dan mulai membayar sejumlah uang untuk berbagai keperluan sekolah, maka aku pun menyimpan rahasia untuk kemandirian dan kewibawaan dimata anakku. Bahwa jangan mengeluh di depan anak-anak, sebab mereka harus kuat dalam segala kondisi dan perubahan.
MALANG, 2 FEBRUARI 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H