Mohon tunggu...
Puisi

Aku, Kau, Stasiun, Bandung, dan Purnama Ketujuh

16 Januari 2017   08:33 Diperbarui: 16 Januari 2017   09:11 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sudah menghitung jarak dari subuh hingga senja

Tak juga kutemukan kau di antaranya

Demi apa, ingin kutuntaskan rindu itu sampai habis perkara

Kuaduk-aduk kota yang menyimpan jutaan kenangan kita

Menguak terowongan dari Asia hingga Afrika

Menjajah alun-alun, menggeledah gedung-gedung, menyusuri kali-kali

MengorekPasundan hingga perut bumi

Tiba-tiba kurasakan ranselku sudah menganga

Ternyata bayanganmu sudah kabur—ketinggalan di gerbong kereta

Sumber: 8limbmuaythai.com
Sumber: 8limbmuaythai.com
IV

Harina sudah hengkang 5 menit lalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun