Mohon tunggu...
Olivia Armasi
Olivia Armasi Mohon Tunggu... Mengurus Rumah Tangga -

Peduli politik itu peduli terhadap sesama..... Nulis itu sulit, merangkai kata itu susah.... Mantan pelajar yang sedang belajar membaca, belajar komentar & belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pembangkangan Jokowi sebagai Petugas Partai Berakibat Pembusukan Kabinet Kerja, Siapa Lagi Profesional Korban Berikutnya?

14 Maret 2016   06:22 Diperbarui: 29 Maret 2016   00:49 2202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana besar, upaya-upaya yang sistematis, terstruktur dengan cara-cara konstitusionalpun dilakukan. Pertama melakukan character assassination kepada para profesional loyalis Jokowi melalui pembentukan opini-opini yang menyesatkan. Agar terbentuk opini, para loyalis Jokowi tidak layak menduduki jabatannya.

Rizal Ramli : “kinerja Indroyono yang tidak menggembirakan, membuat dirinya pantas diganti oleh Presiden Jokowi, Rekan kita satu ini pantas diganti. Kita mau membangun maritim, kini malah tidak jelas”. (06/08/2015) (sumber)

Padahal pernyataan RR sangat gegabah, ngawur, mengada-ada dan tidak benar. Fakta dilapangan sangat berbeda. Tidak perlu doktor pakar ekonomi, anak SD pun tahu. Sektor dibawah Menko Kemaritiman di tahun pertama adalah yang paling moncer prestasi kinerjanya. Kerja tangan dingin tanpa gaduh, koordinasi yang harmonis serta profesional antara Menko Indroyono dengan jajaran dibawahnya sangat-sangat produktif.

Kinerja Menteri Susi disektor kelautan dengan illegal fishing-nya. Menteri Jonan dengan program percepatan pembangunan infrastruktur, bandara-bandara, pelabuhan-pelabuhan bersama Kementrian PU, BUMN & Pelindo. Pembenahan ESDM dengan pembubaran Petral sebagai program pemberantasan mafia migas. Prestasi-prestasi itu adalah keberhasilan kerja tim lintas kementrian dan lembaga yang dikoordinir Menko Indroyono.

Di acara-acara dialog publikpun sangat terlihat kemampuan Indroyono sebagai Menko Kemaritiman yang sangat menguasai apa yang menjadi tugas & tanggungjawabnya.

Pertanyaan sederhana. Seandainya tujuan RR adalah mulia untuk negara dan tidak ada vested interest & hidden agenda. Mengapa bukan Menko perekonomian yang disasar sesuai dengan kepakaran yang disandang Rizal Ramli sebagai ekonom kawakan berpaham kerakyatan?

Pemahaman sesat, Menko Darmin berpaham neoliberal maka perlu penyeimbang Rizal Ramli yang berpaham kerakyatan. Mengapa tidak sekalian RR yang dijadikan Menko Perekonomian? Mikir!

Mengapa Indroyono seorang pekerja keras yang tidak mempunyai musuh, tidak neko-neko, harus sial dibunuh karakternya dan di reshufle? Indroyono Soesilo seorang profesional ahli geologi yang sarat prestasi. Berpengalaman dibidang kelautan & sumber daya yang terbukti kinerjanya. Indroyono Soesilo adalah profesional non partai yang menjadi korban fitnah/pembunuhan karakter pertama.

Setelah berhasil menguasai Kemenko Kemaritiman. Target berikutnya adalah Kementrian ESDM dan Pelindo II sebagai pintu masuk ke Kementrian BUMN.

Itulah mengapa Menteri Sudirman Said (SS), RJ Lino (RL) dan Rini Soemarno (RS) harus dibunuh karakternya terlebih dulu. SS dengan Isu BBM/mafia migas, freeport & Blok Masela. RS dengan isu gratifikasi meubelair dan kereta api cepat. RL dengan isu pengadaan portable crane.

Namum, SS & RL bukanlah orang seperti Indroyono yang hanya pasrah saat dihantam & diserang. Mereka tidak tinggal diam oleh ulah dzolim RR. SS & RL melawan serta membeladiri. Maka munculah kegaduhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun