Mohon tunggu...
Oktav Primas Aditia
Oktav Primas Aditia Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik

Manusia biasa-biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Inklusi, Harapan yang Diharap

19 Maret 2024   14:08 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:22 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sistem pendidikan model ini sebetulnya memiliki kelemahan, peserta didik yang belajar di sekolah model segregasi ini harapannya adalah supaya kelak mereka lulus dari sekolah tersebut, maka akan mampu hidup bersama dengan komunitas/masyarakat umum. 

Tetapi bagaimana mereka mampu beradaptasi dengan komunitas/masyarakat umum kalau dalam masa pendidikannya, mereka seakan tercerabut dari komunitas/masyarakat umum?

Secara biaya pendidikan pun, sekolah berkebutuhan khusus terbilang cukup mahal, sehingga sering kurang menjangkau orangtua yang kurang mampu dan memiliki anak yang berkebutuhan khusus. 

Akhirnya bagi orangtua yang kurang kuat secara finansial, malah memutuskan untuk tidak menyekolahkan anaknya. Padahal yang perlu kita pahami adalah bahwa mereka yang memiliki kebutuhan khusus hidup juga di tengah-tengah masyarakat umum. 

Mereka bisa saja memiliki potensi lebih, tetapi karena mereka seperti dijauhkan dari masyarakat umum, potensi tersebut akhirnya terpendam saja, karena mereka tidak punya kesempatan untuk menampakkan kemampuan dirinya.

Akhirnya, segala jerih payah kita yang kita lakukan hari ini dapat menentukan secerah apa masa depan nanti. Semoga apa tujuan pendidikan nasional kita dapat terwujud dan setiap dari kita menjadi salah satu unsur pencapai kerberhasilan itu untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun