Mohon tunggu...
Oktavia Iswari Nur Ramadhani
Oktavia Iswari Nur Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama: Oktavia Iswari Nur Ramadhani Nim: 44223010151 Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

15 Desember 2023   03:02 Diperbarui: 15 Desember 2023   08:36 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Manusia dapat memperoleh dan mengembangkan pola perilaku baru melalui  proses belajar.

4. Orang dapat mempengaruhi tindakan orang lain dan dirinya sendiri dipengaruhi oleh tindakan orang lain (Molli Wahyuni dan Nini Ariyani, 2020).

Ormrod (2003: 300) mengemukakan bahwa menurut pandangan behavioris, ada lima asumsi dasar tentang belajar: 

1. Perilaku kebanyakan orang berasal dari pengalamannya terhadap rangsangan  lingkungan.
2. Belajar adalah hubungan antara berbagai peristiwa yang dapat diamati, yaitu hubungan  antara stimulus dan respon.
3. Belajar memerlukan perubahan perilaku.
4. Pembelajaran paling mungkin terjadi bila stimulus dan respon  berdekatan.

Kelompok behavioral terdiri dari tiga pendekatan pembelajaran yaitu: 

1). Pembelajaran menutut pandangan klasik

2). Operan. Keduanya dikenal dengan sebutan classical dan operant conditioning.

3) koneksionalisme Thorndike (1874-1949). Dua kelompok pertama (classical dan operant) menekankan pada pembelajaran asosiatif
(associative learning) yang menyatakan bahwa belajar merupakan saling berkaitan dua kejadian (associated) (Molli Wahyuni dan Nini Ariyani, 2020).

Kelebihan dan kekurangan teori behavioris:
 A. Pendidik tidak hanya sekedar ceramah, mereka memberikan  instruksi singkat yang diikuti dengan beberapa contoh, baik secara individu maupun melalui simulasi. Inti dari teori ini adalah contoh perilaku yang dapat dilihat dan diperhatikan oleh siswa. Oleh karena itu, pendidik hanya menunjukkan contoh pada saat pembelajaran. Hal ini akan memperdalam pemahaman siswa.
 B. Materi pembelajaran disusun secara berjenjang dari yang sederhana sampai yang kompleks. Materi disusun secara hierarki dari yang sederhana hingga yang rumit, dan tidak dapat diedit secara terbalik atau acak. Hal ini bertujuan agar siswa dapat belajar secara bertahap dan menyerap hal-hal dari yang mudah hingga yang sulit.
 C. Tujuan pembelajaran dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang ditandai dengan tercapainya keterampilan (perilaku) tertentu. Pembelajaran didasarkan pada hasil perubahan sikap yang dapat diukur dan diamati, dan kesalahan dapat diperbaiki dengan cepat.
 D. Melalui pengulangan dan latihan, dilakukan upaya untuk menjadikan perilaku yang diinginkan  menjadi kebiasaan.

Kekurangan Teori Behavioris

A. Teori ini memandang belajar sebagai suatu kegiatan yang dialami secara langsung melalui perubahan sikap dan perilaku (Muhammad Soleh Hapudin, 2021). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun