Mohon tunggu...
Oktavia Iswari Nur Ramadhani
Oktavia Iswari Nur Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama: Oktavia Iswari Nur Ramadhani Nim: 44223010151 Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

15 Desember 2023   03:02 Diperbarui: 15 Desember 2023   08:36 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ternyata  situasi yang sama terjadi pada anjing dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja suara  penjual es krim di  Walls yang bernyanyi sambil berkeliling dari rumah ke rumah. Sekilas suara mungkin terdengar aneh, namun jika Ice Cream Man sering datang, terutama di hari yang panas, melodi lagunya menggugah selera. Seandainya tidak ada lagu, bayangkan betapa lelahnya para penjual berteriak-teriak sambil menjual produknya. Contoh lainnya adalah bunyi bel tanda waktu pelajaran atau tombol antrian  di  bank. Tanpa kita sadari kita mendengar sesuatu, seperti suara toko makanan yang sering kita lewati di depan rumah kita (lujac, es krim, nasi goreng, siomay), suara bel berbunyi saat jam istirahat atau sepulang sekolah, suara bel berbunyi. suara orang mengantri di bank, dll. Ada proses untuk menandainya. Anda harus menanggung  untuk waktu yang  lama. Dari contoh ini, kita dapat melihat bahwa dengan menerapkan strategi Pavlovian, seorang individu dapat dikendalikan dengan mengganti stimulus alami dengan  stimulus yang sesuai untuk mencapai pengulangan respon yang diinginkan,  sementara individu tersebut tidak menyadari bahwa dia sedang dikendalikan. memahami.

Behavioris Conditioning

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dalam teori behavioris, belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat  interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan suatu bentuk perubahan yang dialami siswa dalam  kemampuannya bertindak dengan cara-cara baru akibat adanya interaksi antara rangsangan dan tanggapan. Seseorang dianggap telah mempelajari sesuatu jika  dapat menunjukkan perubahan perilaku. Misalnya anak belum bisa menghitung perkalian. Jika seorang anak tidak mampu melakukan latihan perkalian, meskipun telah bekerja keras dan berdedikasi oleh gurunya, maka anak tersebut  dianggap tidak belajar. Karena pada tahun  ia tidak mampu menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil dari pembelajaran.

Pembelajaran asosiatif terjadi ketika siswa membuat hubungan antara peristiwa  menyenangkan dan pembelajaran di sekolah. Misalnya, ketika seorang siswa mengajukan pertanyaan yang menarik, gurunya tersenyum gembira. Sedangkan kelompok ketiga (koneksionisme Thorndike) menyatakan bahwa semua pembelajaran dijelaskan oleh hubungan atau  ikatan yang terbentuk antara stimulus dan respon. Hubungan-hubungan ini muncul terutama melalui trial and error, sebuah proses yang  kemudian  disebut Thorndike sebagai koneksionisme: belajar melalui seleksi dan hubungan. Thorndike merumuskan hukum pembelajaran yang tampaknya harus diikuti, meskipun tidak fleksibel. Ia mengedepankan tiga hukum  utama pembelajaran: 1) Hukum Persiapan, 2) Hukum Gerak, 3) Hukum Akibat. Ketiga undang-undang ini berlaku langsung.

Fokus pendekatan behavioris ini adalah pada perubahan tingkah laku siswa setelah belajar. Pelopor pendekatan behavioris  pada dasarnya meyakini keyakinan bahwa sebagian besar perilaku manusia merupakan hasil  proses pembelajaran, dan oleh karena itu perilaku ini juga dapat diubah melalui pembelajaran. Pendekatan perilaku ini didasarkan pada beberapa keyakinan tentang martabat  manusia, ada yang  bersifat filosofis dan ada pula yang bersifat psikologis. Dengan kata lain.

Teori Behavioris 

Teori ini menjelaskan bahwa perilaku yang terjadi dari suatu subjek belum tentu merupakan hasil respon terhadap suatu stimulus, tetapi juga merupakan perilaku yang  disengaja. Skinner percaya bahwa perilaku manusia merupakan hasil reaksi terhadap lingkungan.
Dua jenis reaksi adalah: 

1) Respon responden yaitu respon yang dihasilkan dari suatu stimulus tertentu.
Contoh: Anjing yang mengeluarkan liur saat ada yang membawakannya makanan.
2) Respon operan adalah respon yang terjadi dan  berkembang karena adanya stimulus tertentu.
Contoh: Jika anak Anda memenangkan kelas, Anda akan mendapat hadiah .

1. Manusia pada dasarnya tidak mempunyai kesadaran moral mengenai baik atau buruk. Orang  berpotensi bertindak baik atau buruk, benar atau salah. Berdasarkan temperamen dan ciri-ciri genetik, serta melalui interaksi temperamen genetik dengan lingkungan, terbentuklah pola perilaku yang menjadi ciri khas kepribadian seseorang.

2. Manusia dapat merenungkan perbuatannya sendiri, memahami perbuatannya sendiri, dan mengatur serta mengendalikan perbuatannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun