Mohon tunggu...
Oktavia Iswari Nur Ramadhani
Oktavia Iswari Nur Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama: Oktavia Iswari Nur Ramadhani Nim: 44223010151 Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Kepemimpinan Sarat Wedotomo KGPAA Mangkunegara IV pada Upaya Pencegahan Korupsi

12 November 2023   23:04 Diperbarui: 12 November 2023   23:10 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. "Gonyak-ganyuk ngelinhsemi" yaitu tidak boleh bertindak tidak sopan dalam lingkungan khalayak umum harus menjaga tata krama

4. "Atetamba yen wus bucik" yaitu tidak bertindak setelah dirugikan atau dapat diartikan sebagai pemimpin yang mampu melakukan tindakan yang benar; Pengetahuan yang kurang, Terburu-buru untuk dianggap pintar, Terkontaminasi nafsu, Selalu merasa kurang, Tertutup pada kepentingan pribadi, Sulit menyatu dengan Yang Maha Kuasa.

5. "Kareme anguwus-uwus uwose tan ana, mung janjine muring-muring" yaitu Kemarahan tidak ada isinya selama ia marah, kemarahan itu diungkapkan kepada orang lain. Jangan pernah marah secara tak terkendali, dan ini bukanlah anti-kritik; Artinya pemimpin hanya bisa mengetahui dengan mulutnya, perkataannya disembunyikan, ditolak dengan enggan, mata terbuka lebar dan alis menyatu. 

6. yaitu diartikan dengan Jangan bertindak  sendiri, pikirkan baik-baik sebelum bertindak, dapat memposisikan dirinya dan mengikuti perintah Nggugu Karape Priyangga.

Pada ulasan ini, tindakan pencegahan dapat dilakukan. Meningkatkan kesadaran akan tingkat korupsi yang memalukan adalah proses yang tidak dapat dihindari untuk terus berlanjut bersama . Karena pada tahap ini adalah gangguan nalar, pengendalian diri. Korupsi kemudian terungkap melalui pemahaman isu memalukan . Etika muncul sebagai sistem pengetahuan  baru. Tentu saja, hasil dari proses rekonstruksi pengetahuan ini tidaklah unik. Dan proses ini tidak statis  melainkan dinamis. Dan di sinilah kerja politik dimulai kembali sehingga memunculkan apa dan  siapa yang menjadi hegemonik pada saat-saat tertentu.

Kinanthi  mengajarkan nilai-nilai pengendalian diri. Upaya ini dilakukan  untuk menciptakan kekuatan yang diperlukan untuk melawan praktik korupsi yang meluas saat ini. Pengendalian diri, pada hakikatnya merupakan  ajaran filosofis  nenek moyang kita, merupakan sarana untuk melawan sikap serakah yang sering membekas dalam jiwa bejat. Matthew Arnold percaya bahwa menyebarkan budaya  penting untuk memerangi keresahan sosial guna mencapai perbaikan  sosial. Jadi, dengan pemahaman yang baik tentang kemandirian, akan mampu menghentikan penyebaran korupsi di negeri ini.

DAFTAR PUSTAKA

Sabdacarakatama Ki. (2010) Serat Wedhatama: Karya Sastra K.GP.A.A. Mangkunagaro IV/Penyunting: Lilih Prilian Ari Pranowo cet. 1- Yogyakarta: Penerbit NARASI.

Wardhani Wahyu Novia. ISIP (2019), June 25-26, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Susilantini ndah. (1997), Penerbit: Direktorat Jenderal Kebudayaan.

S lindyastuti. (1997), Penerbit: Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya PusatDirektorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat JenderalKebudayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun