Ibu, Bapak di-PHK dari perusahaan gara-gara di fitnah korupsi. Mobil kita akan di sita.
Ibu, Bapak diberhentikan dari kantor gara-gara terus ngutang pas gajian. Motor kita akan disita.
Ibu, Bapak berhenti narik ojek. Tangan Bapak tinggal satu.
Ibu, mana kopinya?!
Lah kan dah sahur tok Pak!
Gua gak puasa! Apaan, orang makan sahur bubur doang! Mana kuat puasa!
Lah, beras kita kan dah mau habis tho Pak.
Makanya, gua butuh tenaga untuk kerja. Kalau puasa gua lemes, mana bisa kerja! Besok lu mau makan bubur lagi?!
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Saat ini hangat sekali. Angin bertiup semilir mengantar segala bebauan malam. Beberapa pemuda berkumpul di emperan masjid. Sarung-sarung dipasang melintang di badan sedang peci menutup kepala, memanjang kiri ke kanan. Di dalam masjid, bapak-bapak tua lanjut usia dengan suara parau dan senyap melantun takbir tiada henti memuji kemahabesaran Tuhan.
Beberapa pemuda datang bawa gerobak. Beberapa berkerumun mengelilingi gerobak dan beberapa lain mulai menurunkan beduk. Beduk diletakkan di gerobak dalam posisi sedikit miring agar mudah dipukul saat nanti diarak. Kemudian lewat satu komando beberapa pemuda mulai memukul beduk bertalu-talu. Berirama. Beberapa anak yang ikut, memukul kaleng kue, mengikuti irama pukulan beduk. Beberapa yang lain berteriak-teriak kencang. Betapa ramai!