Mohon tunggu...
Okalaksana Sadikin
Okalaksana Sadikin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Islam Indonesia Sunda bersatu dalam diri semoga menjadi kebaikan semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Keadilan Cinta Wanita Papua

8 Januari 2019   12:38 Diperbarui: 8 Januari 2019   13:21 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tentu saja aku sayang kamu lebih ...kamu adalah cinta pertamaku" Indra merayu

"Kalau begitu ceraikanlah dia... tunggu apa lagi?".

"Aku bosan denga gunjingan teman yang mencemoohku pemakan harta wanita tak berdaya"

"Padahal aku pun mampu membeli perhiasan ini tanpa sepeser pun dari kekayaan Popi" Jovina mulai berapi-api.

"Tapi kalau emang mas lebih sayang kepada dia, silakan mas pergi dari sini".

"Aku yakin aku bisa hidup mandiri"

"Tentu saja kau bisa mandiri, dan kamu pun bisa membiarkan aku merana karena cintaku tak berbalas".

"Tapi Popi belum mandiri. Lelaki macam apa aku ini yang meninggalkan istrinya begitu saja"

"Tidak kah kau kasihan melihat penderitaan Popi? Tidak inginkah kamu menjadikan Popi sebagai wanita utama seperti dirimu. Cerdas dan mempesona?"

"Sepertinya kalian sesama wanita harusnya saling mendukung satu sama lain. Jangan justru saling menjatuhkan"

" Jangan membuat lelaki pusing dan mencari perempuan lain "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun