Sekali lagi, peringatan hari buruh harus dijadikan momentum bersama, baik serikat para pekerja atau serikat buruh, pengusaha, dan pemerintah untuk mewujudkan ekosistem kerja yang fleksibel. Termasuk di dalamnya, mempersiapkan instrumen-instrumen kebijakan mengenai para buruh dan artificial intelleigence yang sudah sangat maju saat ini.
Sebab sudah diungkapkan, kecerdasan buatan atau AI itu hanya bersifat melengkapi manusia bukan menggantikannya.
Para pekerja hanya perlu mempersiapkan dan memperlengkapi diri dengan kompetensi-kompetensi yang diperlukan sebagai bagian dari adaptasi terhadap perkembangan Iptek saat ini.
Para buruh dan pekerja tidak perlu cemas dan takut menghadapi gempuran AI yang akan menggantikan tenaga mereka. Kehadiran AI justru semakin meringankan beban kerja sebagai pekerja.
Para pekerja hanya membutuhkan adaptasi dan inovasi agar bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan AI.
Dan justru di posisi inilah, refleksi bersama di Hari Buruh ini diletakkan. AI bukan musuh para buruh dan pekerja tetapi sahabat atau teman yang akan menyempurnakan pekerjaan mereka.
Oleh sebab itu jangan takut dengan gempuran AI yang akan mensubstitusi tenaga para pekerka. Jadikan dia sebagai sahabat dalam menyempurnakan kerja para buruh dan pekerja.
Selamat Hari Buruh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI