Fakta ini tidak harus membuat kita takut. Tetapi justru membuat kita tertantang untuk lebih maju lagi terutama dalam pemanfaatan teknologi-teknologi canggih yang ada.
Untuk itu dibutuhkan refleksi sebagai persiapan untuk menghadapi ledakan perkembangan teknologi dan otomatisasi industri yang lebih mengandalkan artificial intelligence (AI).
Laporan dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebagaimana dicatat oleh VOA menyatakan bahwa sekitar 25 persen pekerjaan yang dipegang oleh pekerja-pekerja di negara-negara terkaya di dunia telah diambil alih oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang semakin mirip manusia.
Di samping itu, para pejuang yang prihatin terhadap para pekerja juga telah mewanti-wanti bahwa suatu saat AI pasti akan mengambil alih sebagian besar pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh manusia.
Pertanyaan besarnya, apabila ini terjadi, ke manakah para buruh dan pekerja yang tenaganya telah diambil alih oleh AI?
Hal ini tentu menyebabkan kekhawatiran yang sangat besar. Substitusi tenaga manusia dengan AI cepat atau lambat pasti akan terjadi bila mengacu pada perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang saat ini.
Untuk itu, para pembuat kebijakan perlu membantu para pekerja untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan tersebut sambil memanfaatkan berbagai peluang yang dihadirkan oleh AI.
Survei Glints dan Monk's Hill Venture (MHV) menyatakan bahwa pekerjaan seperti produksi konten, layanan pelanggan, pemasaran dan penjualan, teknologi informasi, analisis data, dan bidang administrasi merupakan bidang-bidang kerja manusia yang berpotensi digantikan oleh AI. Survei ini sendiri melibatkan responden dari kalangan pendiri dan pegawai perusahaan startup yang ada di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan.
Sementara itu menurut laporan terbaru WEF (World Economic Forum) diperkirakan dalam kurun waktu lima tahun ke depan ada sekitar seperempat pekerjaan di seluruh dunia akan terpengaruh oleh kehadiran teknologi kecerdasan buatan ini.
Maka hal yang harus direfleksikan pada hari buruh ini adalah apa yang harus dipersiapkan oleh para pekerja menghadapi goncangan ini. Apakah berdiam diri? Apakah takut?
Meski terjadi pergeseran besar-besaran dalam pekerjaan, tetapi peluang karier masih terbuka lebar bagi mereka yang dapat beradaptasi dengan teknologi baru ini.