Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat Pilihan

Tujuan Baik Tapi Jangan Ada yang Korban: Mencermati Naiknya Tarif CHT

5 November 2022   12:37 Diperbarui: 6 November 2022   10:55 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi zat adiktif. Sumber: freepik via Kompas.com

Meski demikian, ada beberapa aspek yang harus diperhitungkan dengan matang. Misalnya, bagaimana dengan tenaga kerja pertanian dan industri rokok. Para petani tembakau akan merana. Begitu pula para pekerja di industri rokok.

Dari berbagai data yang dihimpun, Indonesia sendiri di tahun 2017 memproduksi 152.139 ton daun tembakau. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara produsen tembakau terbesar keenam di dunia.

Sementara itu industri rokok juga memiliki kontribusi besar bagi penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan pajak yang cukup signifikan untuk negara.

Di sinilah letak dilematisnya pemerintah. Tetapi demi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia yang lebih sehat, apa boleh buat.

Memang di balik maksud baik tersebut, banyak aspek yang harus dikorbankan, tapi bila bisa diupayakan agar tidak menimbulkan korban, sebaiknya dipertimbangkan. Karena itu kajian yang matang harus sudah dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai macam segi. Prinsipnya, diupayakan agar jangan ada korban dari sebuah kebijakan.

Fakta mencengangkan ditemukan dalam penelitian-penelitian bahwa konsumsi masyarakat miskin yang terbesar kedua setelah beras adalah rokok, yaitu sekitar 12, 21 persen untuk masyarakat miskin perkotaan dan 11, 63 persen masyarakat pedesaan.

Fakta ini sungguh miris, namun itulah kenyataannya. Satu hal yang tidak bisa disangkal bahwa bagi para perokok aktif, biar pun harga rokok akan naik berlipat-lipat kali, mereka akan tetap membelinya.

Mengapa? Ya, zat yang terkandung di dalam tembakau sebagai bahan utama rokok adalah nikotin. Dan nikotin termasuk dalam zat-zat adiktif.

Dalam ilmu medis, zat-zat adiktif biasanya dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat psikoaktif. Zat adiktif sendiri merupakan zat yang menimbulkan adiksi atau ketergantungan kepada pada penggunaannya. Orang yang mengalami adiksi ingin menggunakan zat tersebut secara terus-menerus.

Kita tahu, nikotin termasuk di dalam kelompok ketiga pengelompokan zat-zat adiktif di atas. Nikotin, alkohol, dan kafein merupakan zat psikoaktif yang menimbulkan ketergantungan yang tinggi bagi penggunanya.

Tanya saja para penikmat kopi. Sehari tanpa kopi, dunia terasa kiamat. Begitu juga dengan alkohol dan nikotin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun