Suatu kali, seorang temanku menggerutu. Ternyata ia sangat kesal dengan istri dari tetangganya. Pasalnya selalu saja ada kata-kata nyinyiran yang ia lontarkan saat teman itu berada di sekitar mereka.
"Ihh..pikir sendalnya mahal, paling-paling itu sendal murahan. Orang macam dia mana bisa beli sendal mahal". Celotehnya ketika suatu saat temanku itu memakai sendal yang baru dibelinya karena yang lama sudah rusak.
Di lain kesempatan, ia mengomentari motor temanku, katanya motornya jelek dan tidak update. "Naik motor jelek. Memang dasar miskin". Dia mengucapkan kata-kata itu kuat-kuat saat temanku itu lewat di depan mereka dengan motor bututnya.
Semua itu menimbulkan kekesalan dan kejengkelan bagi teman saya itu. Untungnya teman ini, panjang sabar dan tidak mudah terpancing. Kalau tidak, bisa dibayangkan perang dunia antar tetangga pasti sudah terjadi.
Memang, menurutnya kata-kata itu dilontarkan tanpa menyebut nama. Tetapi kata-kata itu diucapkan saat teman itu secara tidak sengaja lewat di depan rumah mereka. Kalau kata-kata itu tidak diucapkan sebagai nyinyiran untuknya, lalu untuk siapa. Sementara kata-kata pedas itu memang sesuai dengan kondisi riil temanku itu.
Menurut informasi yang diceritakan oleh teman itu, selama ini mereka bertetangga baik dan akur. Tetapi istri tetangganya itu selalu tidak puas melihat perubahan sekecil apa pun di keluarga temanku ini.
Kekurangan dari temanku selalu dibuat jadi bahan nyinyiran. Kelebihan pun dibuat jadi bahan nyinyiran. Pusing juga menghadapi tetangga seperti itu. Itu berarti di matanya, temanku ini tidak ada benarnya.
Hidup bertetangga dengan orang semacam ini memang membuat kesal dan tentu kita sendiri merasa tidak nyaman.
Padahal tetangga adalah orang yang dekat dengan kehidupan kita. Mereka yang selalu ada lebih dahulu saat kita mengalami musibah atau membuat suatu hajatan keluarga. Tetapi bila sudah seperti kasus temanku di atas, kita jadi serba salah.
Tetangga yang selalu saja kepo dengan urusan pribadi kita atau ada yang sepertinya tidak bahagia bila kita berubah ke arah yang lebih baik.
Ketika kita memiliki motor baru dinyinyirin. Atau membeli pakaian baru karena memang pakaian kita yang lama sudah usang tapi dinyinyirin. Kadang-kadang hati kita panas. Maunya mereka dilabrak.Â
Meski hati panas, kesal, dan tidak nyaman, ingat pepatah bijak ini. Jangan menciptakan musuh, termasuk bermusuhan dengan tetangga.
Untuk itu simak beberapa tips berikut ketika kita menghadapi tetangga yang suka kepo dan atau yang suka nyinyir.
Pertama, bagaimana tips menghadapi tetangga yang suka kepo dengan kehidupan privasi kita.
Untuk itu ada 5 hal yang harus kita lakukan:Â
Pertama, Janganlah terlalu akrab. Maksudnya kita perlu mengambil jarak dengan mereka. Mengambil jarak bukan berarti bermusuhan.
Kedua, bersikap cuek. Jalanilah kehidupan normal seperti biasanya. Biarkan mereka untuk kepo. Bersikap cueklah dengan mereka. Nanti mereka akan lelah sendiri dan rasa ingin tahu mereka akan hilang dengan sendirinya.
Ketiga, kita perlu membatasi informasi yang diberikan. Jawaban yang kita berikan untuk setiap pertanyaannya kita upayakan untuk tidak menimbulkan pertanyaan baru. Dengan kata lain  jangan biarkan mereka tahu urusan kita.
Berbicara secukupnya saja dan jangan libatkan mereka dalam urusan kehidupan kita.
Keempat, bersikap tegas kepada mereka. Kita mesti tegas menyampaikan bahwa kita tidak ingin orang lain tahu privasi kita. Kita harus meminta mereka supaya tidak lagi mencari tahu urusan privasi kita. (Yoursay.id)
Kelima, jagalah jarak dengan tetangga yang suka gosip. Sebab ketika bersama mereka, yang menjadi bahan perbincangan adalah gosip tentang orang lain. Giliran mereka bersama orang lain pasti kita yang akan menjadi bahan gosip mereka.
Kedua, bagaimana menghadapi tetangga yang suka nyinyir.
Berikut ini adalah 6 hal yang perlu kita lakukan menghadapi tetangga yang suka nyinyir:
Pertama jangan melawan secara frontal. Bila kita melakukannya, maka mereka akan merasa bahwa tujuan mereka sudah tercapai. Karena memang tujuan mereka adalah mengganggu hidup kita.
Kedua, jangan mudah terpancing. Bersikap tenang adalah cara terbaik untuk menghadapinya secara elegan. Melayani tetangga yang suka nyinyir sama dengan membuang-buang tenaga.
Jadi semua nyinyiran mereka jangan dimasukkan ke dalam hati. Karena dengan memasukannya di dalam hati akan merugikan diri kita sendiri dan membuat suasana hati kita menjadi buruk. Akhirnya kita terjebak di dalam alur nyinyirannya.
Mengabaikan sepenuhnya apa yang orang lain katakan tentang kita akan membuat kita lebih bahagia.
Ketika mereka nyinyir terhadap kita, mereka yang bermasalah dengan diri mereka. Itu adalah mesalah mereka, bukan masalah kita. Jadi tetap tenang dan jangan mudah terpancing.
Kita juga mesti mampu membedakan mana nyinyiran dan mana kritikan. Nyinyiran timbul dari ketidakpuasan orang terhadap diri atau keluarga kita. Sedangkan kritikan adalah masukan berharga untuk membuat diri atau keluarga kita menjadi lebih baik dan berkembang.
Kita harus melawannya dengan memperbaiki kualitas diri dan fokus melakukan hal positif. Kita harus menunjukkan kepadanya bahwa apa yang dinyinyirkan kepada kita sesungguhnya hanyalah pikiran negatifnya saja terhadap kita.
Ketiga, buktikan bahwa apa yang dikatakan tentang kita itu tidak benar. Tidak perlu update status hebo-heboan di media sosial dengan kata-kata umpatan. Karena itu semua akan membuat mereka merasa sudah berhasil membawa kita ke dalam alur nyinyiran mereka. Dengan mengikuti alur berpikir mereka, Â kita menjadi sama dengan mereka.
Keempat, tunjukkan prestasi yang kita miliki. Apabila dia mengatakan kita tidak mampu, tunjukkan kepadanya bahwa kita mampu.
Ubah rasa benci dengan menunjukkan bahwa kita tidak sejelek yang dia pikirkan. Pikiran dan hati kita tidak sehitam miliknya.
Kelima, kita harus tetap berpikir positif dan tetap bersikap baik karena sebagai makhluk sosial suatu saat kita pasti membutuhkan bantuan mereka. Namanya tetangga.
Keenam, jangan lupa jalani hidup dengan bahagia. Benar apa kata orang bijak. Kita tidak punya kemampuan untuk mengendalikan pikiran orang terhadap kita. Tetapi kita mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pikiran kita sendiri.Â
Karena itu teruslah berpikir positif dan jangan lupa bahagia. Tetangga yang suka kepo atau pun suka nyinyir, bermasalah dengan pikiran mereka.Â
Jadi sekali lagi, jangan lupa bahagia. Karena sekali kita terpancing maka kita juga akan jatuh ke dalam lingkaran mereka.
Itulah beberapa tips menghadapi tetangga yang suka kepo dan nyinyir terhadap kita.
Tetaplah positif menjalani hidup. Baik buruknya hidup kita tidak tergantung dari gosip dan nyinyiran tetangga. Sebagai makhluk sosial kita saling membutuhkan. Tetapi menjalani hidup dengan bahagia adalah pilihan masing-masing.
Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H