Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Loyang Ikan

22 November 2023   22:51 Diperbarui: 22 November 2023   22:51 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turun naiknya pendapatan tergantung pada pasokan, musim hingga aspek-aspek yang mempengaruhi. 

Pedagang bisa meraup banyak pendapatan jika harga beli di nelayan atau pedagang perantara lebih murah. Meski itu terjadi jika hanya pada musim produktif. Sementara di musim paceklik, volume pembelian berkurang. Sesuai modal yang mereka miliki. Bahkan banyak yang memutuskan tidak berjualan. Pasokan menjadi sangat penting. Baik dalam dan luar pulau. 

Tantangan selanjutnya ialah bagaimana harga operasional semisal BBM mempengaruhi daya operasi tangkap para nelayan. BBM naik ikut mempengaruhi harga ikan walaupun musim sedang produktif.

Apalagi, nelayan bukan pihak yang menentukan harga melainkan pedagang perantara. Pihak yang menangung semua beban dan biaya operasional nelayan.

Maka menurut pedagang, pasokan adalah dasar dari mereka menentukan harga. Misalnya ikan dari Pulau Bacan. Di mana mereka membeli dari pedagang perantara dengan mengeluarkan biaya transportasi hingga sampai ke Ternate. Juga, rantai pemasaran yang panjang. 

Pada akhirnya, produk-produk ikan memiliki jalur pemasaran yang sangat panjang terikat. Naik satu rupiah akan mempengaruhi harga hingga di tangan konsumen. 

Bagi saya, berbelanja ke pasar adalah refleksi atas fenomena sosial dan ekonomi pasar bernama perikanan. Dari hangatnya para pedagang, ikan-ikan yang tersaji, perilaku pasar hingga perilaku konsumen serta banyaknya faktor yang mengikat. (Sukur dofu-dofu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun