Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Loyang Ikan

22 November 2023   22:51 Diperbarui: 22 November 2023   22:51 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mari-mari..... Dua puluh ribu satu tampa; loyang.  Satu tampa isi 10 ekor.  Mari ikan segar-segar".

Sahut-sahutan suara para pedagang merayu pelanggan itu mengawali langkah kaki saya masuk ke dalam pasar ikan Higenis Gamalama. 

Bau amis menyeruak tajam sebagai sambutan bagi pelanggan. Lantai yang basah dan becek, air-air yang terpancar dari guyuran pedagang ke ikan-ikan agar memikat hingga sempitnya pasar karena lapak-lapak yang berderet memanjang. 

Berdesak-desakan di pasar ini juga bagian yang melengkapi aktivitas jual beli ikan. Meski begitu, saya menyukainya.

Menyusuri satu persatu lapak dengan berbagai jenis ikan; cakalang, tuna, tude, sorihi,  hingga cumi, yang tertata rapi pada loyang-loyang. Atau disusun seadanya di meja lapak. Menonton aksi pria dengan tangan-tangan perkasanya mengayunkan parang memotong ikan besar seperti cakalang dan tuna menjadu bagian-bagian kecil, hingga ibu-ibu yang tak henti-hentinya menarik pelanggan.

 Para pria yang bertugas memotong-motong ikan

Kadang, saya berhenti melihat-lihat, lalu lanjut lagi ke lapak berikut. Meski dari rumah, saya tau ikan apa yang bakal dibeli, tetapi menikmati sebentar hiruk pikuk ini sebelum pulang adalah kewajiban. Setidaknya bagi saya yang hobi mancing. Juga sebagai referensi, musim ikan apa yang sedang gacor-gacornya memakan umpan. 

Namun kadang berhenti di lapak sering bikin PHP pedagang.

"Nyong, cari ikan apa?"

"Lihat-lihat dulu bu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun