" Wih sudah tahap berapa,"? tanyaku lanjut.
" Baru tahap satu. Di desa sini baru masuk tahap satu. Kebetulan jadwalnya hari ini jadi ramai-ramai ikut divaksinasi.," Jawabnya.
Iapun menceritakan proses vaksinasi walau dengan kondisi sedikit lemah. Mulai dari pendaftaran nama dengan membawa KTP dan KK, pengecekan tekanan darah, penjelasan singkat mengenai virus corona dan manfaat vaksinasi hingga proses vaksinasi.
Katanya juga, tidak semua orang divaksinasi karena ada beberapa yang ke kebun dan ada beberapa yang punya tekanan darah tinggi.
Sayapun berinisiatif dan bertanya, apakah vaksinasi itu penting. Iapun menjawab tidak tau penting atau tidak dan corona ini sebenarnya bagaimana namun ini kewajiban. Kita harus sadar agar keadaan cepat baik. Kurang lebih jawabannya sama dengan pak Udin.
Malam itu tak banyak yang kami obrolkan karena Ia meminta izin untuk beristirahat karena efek dari vaksinasi.
Di desa, pemahaman tentang virus corona tidak begitu diketahui akan tetapi animo masyarakat dalam mensukseskan program vaksinasi begitu tinggi.
Apalagi jika sudah diinstruksikan oleh kepala desa, imam atau petinggi desa. Mereka dengan sukarela mengikuti vaksinasi dengan harapan virus corona ini cepat berakhir.Â
Banyak yang sudah saya wawancarai mengenai pendapat mereka tentang virus corona. Antara percaya atau tidak dan dari beberapa desa saya simpulkan mereka percaya. Jika dipersentasekan mencapai 90 persen.
Saking antusiansnya, pegawai puskesmas pun mengakui kelelahan karena setiap hari dalam sepekan mereka harus melakukan kegiatan vaksinasi per desa di wilayah kerjanya Di Pulau Makian Kabupaten Halmahera Selatan.
Apalagi di wilayah kerja mereka yang berisi delapan desa, hanya ada satu puskesmas.