Di Panamboang, Tembal, dan Papaloang saya menemukan para pelaku UKM yang mengolah hasil tangkap baik dari tangkapan para suami dan dibeli menjadi abon ikan, keripik ikan, hingga ikan fufu, ikan yang diasap.
Di Desa Bobane Igo Kabupaten Halmahera Barat, saya menemukan perempuan-perempuan yang terlibat langsung dalam penangkapan cumi hingga di Muari Kabupaten Halmahera Selatan, perempuan-perempuan selain memancing bersama suami juga turut andil menyebrangi lautan ke pulau-pulau lain menjajakan hasil tangkap.
Begitu banyak hal yang saya temukan dalam peranan dan keterlibatan mereka. Mereka terlibat langsung tanpa disadari. Keterlibatan mereka cukup krusial dan kadang tak dapat diterka.
Walaupun begitu, seperti yang dikatakan diawal, peranan mereka yang begitu penting ini tidak semerta-merta dilibatkan di atas meja kebijakan.
Perempuan-perempuan ini masih jauh dari kata perhatian bahkan tak sedikit kondisi di mana mereka hanya jadi bagian yang tak dianggap. Olehnya itu, perlu perhatian semua pihak, bahwa di pesisir Indonesia, banyak perempuan tangguh pemberi kontribusi baik keluarga hingga negara yang harus dilindungi dan diperhatikan. Terutama pada hak-haknya di dalam komunitas.Â
Happy International Women's Day. (sukur dofu-dofu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H