Jadilah saya bertanya, di sela-sela kepulangan kami menuju fishing base di Desa Panamboang Bacan, "Ikan kurang mungkin karena tambang," Ujarnya
Saya heran, "Kok tambang. Kenapa dengan tambang?"
"Semenjak beroperasi, ikan susah di dapat. Banyak kapal tongkang lalu lalang. Banyak material jatuh ke laut. Kalau mau banyak harus berlayar jauh. Sementara operasional solar tak cukup".
Aih lagi-lagi pertambangan, tambang yang beroperasi di Kepulauan Obi itu telah merusak alur migrasi ikan yang katanya wilayah potensi Tuna, Cakalang, Tongkol (TCT).Â
Pemerintah sendiri menyebutnya wilayah perairan perikanan 715. Wiilayah potensial migrasi ikan karena masuk keluar pasifik. Dan juga memplot wilayah ini sebagai pusat pengembangan Perikanan Tuna, Cakalang, Tongkol (TCT). Yang lagi-lagi, wilayah ini terutama di Halmahera Selatan akan dijadikan pusat industrialisasi perikanan dan Lumbung Ikan Nasional.
Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang oleh Thalib (2018) menyatakan adalah suatu wilayah atau kawasan penghasil produksi perikanan secara berkelanjutan dan merupakan pusat pertumbuhan ekonomi perikanan nasional.
Artinya daerah tertentu diplot sebagai produsen perikanan yang diharapkan dapat menyuplai kebutuhan konsumsi masyarakat maupun permintaan konsumen seperti industri nasional dan pioner kebutuhan pasar luar negeri.
Lantas bagaimana jadinya jika aspek berkelanjutan saja sudah tidak terpenuhi? Pencemaran laut terlihat nyata. Narasi apa yang hendak dibangun? LIN kah atau industrialisasi mineral?
Saya jadi ingat lagi tentang hilangnya ikan-ikan yang berada di teluk Kao Halmahera Utara. Ikan-ikan teri yang menjadi primadona petambak kini hilang karena laut tercemar akibat tumpahan material dari aktivitas pengangkutan.
Hilang ikan, hilang mata pencaharian, hilang rupiah. Pantas saja, ketika bertandang ke pasar tradisional, seorang nelayan mengeluh hasil tangkapan ikan dasarnya tak lagi sama karena kehadiran tambang di Pulau Obi.Â
Saya semakin benggong, ketika nelayan yang ku tanyakan juga mengungkapkan akan ada rencana pembangunan tailling laut. Itu, sistem pembuangan limbah tambang ke dalam laut.