Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demokrasi yang Terluka

16 Juli 2020   19:23 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:22 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Hikam Ziyad.Com

Walaupun begitu, ia tak menjadi tim suskses seperti ASN-ASN lainnya di daerah ini. Dimana, mayoritas ASN di daerah ini menjadi tim sukses agar mendapatkan jatah jabatan. Jika bukan mereka, maka Kadis-kadis yang dekat dengan mereka tak apalah.

Kami tanpa sengaja di pertemukan di sebuah kapal dari Bastiong Kota Ternate menuju Kabupaten Kepulauan Sula. Ia menawarkan rokok saat saya sedang duduk di belakang kapal menikmati udara dingin. Maklum, penatnya kapal besi ini sungguh menyiksa.

Setelah duduk di samping, kami berkenalan. Ia bercerita tentang profesinya yang sudah dijalani 10 Tahun sebagai pengajar. Dan saat ini sedang bertugas di salah satu pulau di Mangoli sana. Ungkapan yang memantik pertanyaan.

"guru apa pak? tanyaku.

"Guru Matematika,Biologi, Geografi" Ujarnya

Sudah berpa lama pak disana? tanyaku penasaran

Sudah 3 Tahun belakangan, sebelumnya di Ibukota Kabupaten. Tapi dipindahkan karena jadi korban politik. Ungkapnya.

Saya tak heran dengan ungkapannya. Di Provinsi ini, cara-cara seperti ini lazim di lakukan bahkan saya sendiri turut menjadi saksi betapa mereka tertekan dan mau tidak mau harus mengikuti. 

Bagimana ceritanya pak? tanyaku

Saya dilaporkan tim sukses di kampung dan bahkan guru-guru lain ke salah satu pejabata. Kata mereka saya tidak memilih si A pada waktu Pemilu. Padahal, tak sekalipun menjadi tim sukses atau apapun itu. Saya datang,tusuk (coblos) lalu pulang. Ceritanya..

Satu tahun kemudian saya dianggap bandel karena sering mengkritik demi kemajuan pendidikan. Lantas tak berselang lama mendapt tugas mutasi ke pulau lain da jauh dari keluarga. menambahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun