Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demokrasi yang Terluka

16 Juli 2020   19:23 Diperbarui: 16 Juli 2020   19:22 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. Hikam Ziyad.Com

Ponakan Demonstrasi, Keluarga yang Kena Getahnya.

cerita ini bermula ketika saya sedang berkunjung ke Jakarta. Menemui kerabat lama yang menempuh pendidikan di Jakarta. Kami satu fakultas di bangku perkuliahan. 

Sejak duduk dibangku kuliah, ia getok melakukan demostrasi mengenai kasus-kasus korupsi yang menjerat Bupati di daerahnya. Kasus-kasus yang bahkan sudah masuk ke tahap tersangka selalu mandek di meja-meja penyidik. Sebut saja kasus pembangunan mesjid yang dikerjakan sampai sekarnng tak selesai, jalan jembatan, pemebebasan lahan dll.

Saking getolnya, KPK kemudian melirik kasus-kasus tersebut dan kemudian di tangkap pada beberapa tahun silam karena temuan-temuan kasus yang merugikan negara.

Pada proses itu ia bercerita bahwa sudah banyak keluarganya di depak dari jabatan, bahkan terbaru salah satu kakak kandungnya harus menerima nasib terlempar keluar daerah dan mengajar di tempat terpencil. 

Hal itu karena penulusuran orang-orang dekat Bupati yang kemudian mengetahui seluk beluk keluarga si teman ini. Setelah di ketahui, semuanya di mutasi akibat dari kegetolan mengungkap kasus korupsi di daerah yang terhitung baru 14 Tahun terbentuk ini...

Pimpinan Ranting yang Punya Power

Sebagai partai pemenang Bahkan sampai ke tingkat ranting di desa-desa. Hal ini penulis alami ketika berkunjung ke beberapa desa dan menemukan power dari beberapa ketua ranting.

Ketua ranting mampu mengintimidasi warga baik warga biasa (petani, nelayan) bahkan ASN (guru, pegawai puskesmas) bahkan honorer dengan modus melaporkan ke bupati atas tindakan-tindakan masyarakat. Bahkan tak jarang mereka mendata mereka dengan maksud mencegat agar tidak naik pangkat, dan tidak diangkat menjadi PTT. 

Yap PTT, dimana kebanyakan masyarakat masih percaya bahwa mereka yang sudah PTT berpeluang besar diangkat menjadi PNS. 

Perlu di garis bawahi bahwa Pekerjaan paling mulia di daerah Timur Indonesia, Khsususnya Maluku Utara Ialah menjadi PNS. Sebuah pemahaman turun -temurun yang dalam kajian berbagai pakar menyimpulkan akibat dari sistem budaya yang tertanam. Budaya yang di maksud ialah budaya Belanda pada masa penajajahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun